Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri Tbk meluncurkan digital carbon tracking, kartu debit dan kartu prabayar e-money berbahan plastik daur ulang, dan kartu kredit nonfisik untuk mendukung pencapaian emisi karbon nol Indonesia pada 2060.
"Inisiatif ini sekaligus menjadikan Bank Mandiri sebagai bank pertama yang memiliki digital carbon tracking, serta menerbitkan kartu debit dan kartu prabayar e-money dari bahan plastik PVC daur ulang,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat membuka Mandiri ESG Festival 2023 sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi, Rabu.
Penerbitan carbon tracking dan kartu berbahan daur ulang merupakan implementasi prinsip keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (Environment, Social, and Good Governance/ESG) yang diterapkan Bank Mandiri melalui pilar kegiatan operasional yang berkelanjutan.
Darmawan menjelaskan, melalui Digital Carbon Tracking, seluruh stakeholder nantinya dapat melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi oleh kegiatan operasional Bank Mandiri.
Penerbitan sustainable card juga merupakan salah satu upaya Bank Mandiri dalam mengatasi sampah plastik yang menjadi masalah serius di Indonesia.
Bank Mandiri juga berkolaborasi dengan perusahaan anak, Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance, dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) melalui fitur EV di Livin’ Sukha dan Promosi EV di Livin’ dan Kopra hingga Agustus 2023.
Bank Mandiri juga menerapkan pilar sustainable banking dengan fokus mengakselerasi ekonomi hijau Indonesia melalui pengembangan pembiayaan dan produk keuangan berkelanjutan.
Bank Mandiri telah menerbitkan Sustainability Bond 2021, Green Bond 2023, ESG Repo, dan menyalurkan Green Loan dan Sustainability Linked Loan, serta reksadana berbasis ESG yang dipasarkan melalui Livin’ Investasi sejak tahun 2021.
Dalam pilar Sustainable Beyond Banking, Bank Mandiri berupaya membangun serta menanamkan kesadaran terkait ESG, baik pada pegawai Bank Mandiri, nasabah, maupun seluruh pemangku kepentingan agar bersama-sama mensukseskan pencapaian emisi karbon nol di 2060.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023