Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Astrid Teressa SpKK mengatakan seseorang bisa membiarkan rambut pada organ intimnya apabila merasa gatal usai dipotong atau dicukur.
"Kalau dicukur malah gatal, tidak usah dicukur," kata dia dalam sebuah acara kesehatan di Jakarta, Kamis.
Namun, bagi mereka yang khawatir tak bisa menjaga kebersihan organ intimnya saat haid maka bisa memotong rambut itu.
Pakar kesehatan seperti disiarkan Healthline, menyarankan saat memotong, sebaiknya potong rambut menjadi sekitar seperempat inci. Langkah ini membantu menghindari penyumbatan pisau cukur atau pemangkas.
Kemudian, mengenai alat yang digunakan untuk memotong, menurut Astrid, tidak ada keharusan menggunakan pisau cukur ataupun gunting karena keduanya memiliki sisi plus dan minus.
Bila memilih gunting misalnya, seseorang perlu memastikan tak ada kulit yang ikut terpotong bersama rambut.
Saat akan menggunting, mulai dari titik tertinggi di daerah kemaluan dan coba letakkan sisir bergigi rapat di akar rambut rata dengan kulit untuk memberikan penghalang pelindung antara kulit dan gunting, dan agar potongan menjadi rata.
Sementara apabila menggunakan pisau cukur ada risiko lecet walau tak ada potensi kulit terpotong.
Selain itu, sebaiknya simpan khusus alat yang digunakan untuk perawatan rambut organ intim.
Sebelum digunakan, rendam peralatan dalam disinfektan selama minimal 10 menit, atau bersihkan secara menyeluruh dengan alkohol gosok. Pastikan gunting atau pisau cukur Anda memiliki mata pisau yang tajam.
Lalu bagaimana dengan waxing? Astrid mengingatkan orang-orang perlu berhati-hati pada alat yang digunakan agar jangan terlalu panas karena bisa berisiko menimbulkan luka pada kulit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rambut organ intim perlu dicukur atau tidak?
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Kalau dicukur malah gatal, tidak usah dicukur," kata dia dalam sebuah acara kesehatan di Jakarta, Kamis.
Namun, bagi mereka yang khawatir tak bisa menjaga kebersihan organ intimnya saat haid maka bisa memotong rambut itu.
Pakar kesehatan seperti disiarkan Healthline, menyarankan saat memotong, sebaiknya potong rambut menjadi sekitar seperempat inci. Langkah ini membantu menghindari penyumbatan pisau cukur atau pemangkas.
Kemudian, mengenai alat yang digunakan untuk memotong, menurut Astrid, tidak ada keharusan menggunakan pisau cukur ataupun gunting karena keduanya memiliki sisi plus dan minus.
Bila memilih gunting misalnya, seseorang perlu memastikan tak ada kulit yang ikut terpotong bersama rambut.
Saat akan menggunting, mulai dari titik tertinggi di daerah kemaluan dan coba letakkan sisir bergigi rapat di akar rambut rata dengan kulit untuk memberikan penghalang pelindung antara kulit dan gunting, dan agar potongan menjadi rata.
Sementara apabila menggunakan pisau cukur ada risiko lecet walau tak ada potensi kulit terpotong.
Selain itu, sebaiknya simpan khusus alat yang digunakan untuk perawatan rambut organ intim.
Sebelum digunakan, rendam peralatan dalam disinfektan selama minimal 10 menit, atau bersihkan secara menyeluruh dengan alkohol gosok. Pastikan gunting atau pisau cukur Anda memiliki mata pisau yang tajam.
Lalu bagaimana dengan waxing? Astrid mengingatkan orang-orang perlu berhati-hati pada alat yang digunakan agar jangan terlalu panas karena bisa berisiko menimbulkan luka pada kulit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rambut organ intim perlu dicukur atau tidak?
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023