Bupati Mandailing Natal (Madina) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah meminta masyarakat untuk lebih waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini.
"Saat ini cuaca agak sulit diprediksi. Kita harus lebih waspada. Untuk itu, kita mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi situasi-situasi bencana khususnya Kebakaran Lahan dan Hutan," ujar Kepala BPBD Madina, Mukhsin Nasution kepada ANTARA, Jumat (9/6).
Mukhsin menyampaikan, jika cuaca pada akhir-akhir ini cukup panas dan sangat rentan terjadinya karhutla. Apalagi adanya dampak dari dua fenomena perubahan iklim yakni fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD)
Untuk menghadapi kedua dampak itu khususnya dalam mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya di daerah hutan diimbau agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
Selain itu, seluruh komponen termasuk pemerintah desa diharapkan agar mensosialisasikan ancaman tersebut dan pentingnya kesiapsiagaan dalam pengendaliannya.
Kata dia, Kabupaten Madina sendiri memiliki potensi bencana kebakaran hutan salah satunya di kawasan wilayah Pantai Barat Madina dan daerah hutan lainnya.
Untuk mengantisipasi bencana karhutla itu, kata Mukhsin pihaknya akan berkoordinasi dan bersinergi dengan TNI, Polri, relawan dan stake holder lainnya. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fenomena El Nino yang semakin menguat dengan adanya IOD menuju positif dapat memicu kekeringan di Indonesia pada musim kemarau.
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya, sedangkan IOD merupakan perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.
Dampak dari kedua fenomena tersebut, berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini. Kombinasi keduanya dapat menyebabkan dampak yang lebih kuat atau signifikan bahkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal atau lebih kering dari kondisi normalnya.
Berdasarkan prediksi BMKG yang menyebutkan fenomena El Nino dan IOD akan melanda Indonesia, termasuk Sumut mulai Juni 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Saat ini cuaca agak sulit diprediksi. Kita harus lebih waspada. Untuk itu, kita mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi situasi-situasi bencana khususnya Kebakaran Lahan dan Hutan," ujar Kepala BPBD Madina, Mukhsin Nasution kepada ANTARA, Jumat (9/6).
Mukhsin menyampaikan, jika cuaca pada akhir-akhir ini cukup panas dan sangat rentan terjadinya karhutla. Apalagi adanya dampak dari dua fenomena perubahan iklim yakni fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD)
Untuk menghadapi kedua dampak itu khususnya dalam mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya di daerah hutan diimbau agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
Selain itu, seluruh komponen termasuk pemerintah desa diharapkan agar mensosialisasikan ancaman tersebut dan pentingnya kesiapsiagaan dalam pengendaliannya.
Kata dia, Kabupaten Madina sendiri memiliki potensi bencana kebakaran hutan salah satunya di kawasan wilayah Pantai Barat Madina dan daerah hutan lainnya.
Untuk mengantisipasi bencana karhutla itu, kata Mukhsin pihaknya akan berkoordinasi dan bersinergi dengan TNI, Polri, relawan dan stake holder lainnya. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fenomena El Nino yang semakin menguat dengan adanya IOD menuju positif dapat memicu kekeringan di Indonesia pada musim kemarau.
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya, sedangkan IOD merupakan perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.
Dampak dari kedua fenomena tersebut, berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini. Kombinasi keduanya dapat menyebabkan dampak yang lebih kuat atau signifikan bahkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal atau lebih kering dari kondisi normalnya.
Berdasarkan prediksi BMKG yang menyebutkan fenomena El Nino dan IOD akan melanda Indonesia, termasuk Sumut mulai Juni 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023