Sekretaris Daerah Langkat Amril S.Sos M.AP menghadiri Evaluasi Pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting melalui Sinergitas dan Kolaborasi Tim Percepatan Penurunan Stunting dengan Mitra Kerja Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Medan, Senin (29/5).
Sekdakab Langkat Amril pada kesempatan itu mewakili Pelaksana Tugas Bupati Syah Afandin menyampaikan Pemkab Langkat akan terus dan selalu serius dalam upaya penurunan angka stunting.
"Kami Pemkab Langkat akan bekerjasama dengan semua pihak dan mengikuti instruksi pemerintah provinsi dan pusat dalam menekan angka stunting," ujarnya.
Pada kesempatan itu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) melalui live zoom, sesuai arahan Presiden dan penurunan Stunting tahun 2007-2022 dan target penurunan 2023 -2024 menegaskan bahwa target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen harus dapat dicapai pada tahun 2024 mendatang.
Sebab stunting masih menjadi masalah besar yang harus segera diselesaikan di tanah air. Apalagi stunting dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia sebuah negara, bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikir anak.
“Dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendah kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga menekankan pentingnya asupan gizi yang diberikan kepada ibu hamil dan juga bayi. Presiden meminta jajaran Kementerian Kesehatan untuk menghentikan pemberian biskuit dan menggantinya dengan makanan tinggi protein bagi ibu hamil dan bayi melalui puskesmas dan posyandu.
Juga menekankan pentingnya penyuluhan dan pemberian edukasi bagi masyarakat mengenai makanan dan gizi untuk anak. Presiden tidak ingin kasus seorang ibu memberikan minum kopi saset kepada bayinya kembali terjadi di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Sekdakab Langkat Amril pada kesempatan itu mewakili Pelaksana Tugas Bupati Syah Afandin menyampaikan Pemkab Langkat akan terus dan selalu serius dalam upaya penurunan angka stunting.
"Kami Pemkab Langkat akan bekerjasama dengan semua pihak dan mengikuti instruksi pemerintah provinsi dan pusat dalam menekan angka stunting," ujarnya.
Pada kesempatan itu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) melalui live zoom, sesuai arahan Presiden dan penurunan Stunting tahun 2007-2022 dan target penurunan 2023 -2024 menegaskan bahwa target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen harus dapat dicapai pada tahun 2024 mendatang.
Sebab stunting masih menjadi masalah besar yang harus segera diselesaikan di tanah air. Apalagi stunting dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia sebuah negara, bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikir anak.
“Dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendah kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga menekankan pentingnya asupan gizi yang diberikan kepada ibu hamil dan juga bayi. Presiden meminta jajaran Kementerian Kesehatan untuk menghentikan pemberian biskuit dan menggantinya dengan makanan tinggi protein bagi ibu hamil dan bayi melalui puskesmas dan posyandu.
Juga menekankan pentingnya penyuluhan dan pemberian edukasi bagi masyarakat mengenai makanan dan gizi untuk anak. Presiden tidak ingin kasus seorang ibu memberikan minum kopi saset kepada bayinya kembali terjadi di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023