Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Medan Sumatera Utara mengimbau kepada warga Muhammadiyah agar menghormati perbedaan meski pada tahun ini terdapat perbedaan waktu penentuan Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Dalam ceramah saya, salah satunya mengimbau kepada jamaah agar saling menghormati perbedaan," ucap Ketua Majelis Tabligh PDM Kota Medan, Tanwir Tarigan, di Medan, Jumat.

Ia mengatakan, dalam penentuan perbedaan Lebaran tahun ini antara Pemerintah maupun Muhammadiyah jangan dipermasalahkan. Karena perbedaan merupakan rahmat dari Allah yang patut disyukuri.

"Selain itu, saya juga berpesan kepada jamaah agar Ramadhan kemarin menjadi momentum pembelajaran untuk menghadapi bulan berikutnya," ucapnya yang menjadi khatib di PRM Bandar Klippa Cabang Percut Sei Tuan, di Komplek MIS Aisyiyah.

Seperti memberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, mengendalikan hawa nafsu maupun memperdalam ilmu agama dan memperbanyak ibadah di luar Ramadhan.
"Tak lupa mengerjakan shalat malam (tahajud), betapa indahnya jika diaplikasikan dikerjakan di luar Ramadhan nantinya," ucapnya.

Sementara itu, Khatib Masjid Taqwa Tanjung Anom, Ustaz Didi Supriadi menambahkan pelaksanaan Ramadhan yang sudah dilalui merupakan rasa syukur kepada Allah atas adanya Idul Fitri.

"Ini merupakan pembelajaran kita semua dan mengambil hikmah untuk melakukan ibadah lebih baik lagi di luar Ramadhan. Baik kepada Allah maupun membantu kepada sesama," ucapnya.

Sebelumnya, PDM Kota Medan menyatakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah pada 21 April 2023 setidaknya akan digelar di 54 lokasi di Kota Medan dan sekitarnya.
 

Pewarta: M. Sahbainy Nasution

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023