Keselamatan maritime atau maritime safety menjadi hal yang sangat penting diperhatikan di tengah peran Indonesia yang sangat besar dalam perspektif perdagangan dunia melalui transportasi laut. 

"Hampir 50 persen perdagangan dunia dengan angkutan laut melalui laut Indonesia sehingga maritime safety menjadi perhatian serius," ujar President Indonesia Maritime Pilots’ Assoiation (INAMPA), Parsoroan Herman Harianja di Medan, Senin (10/4) lalu. 

Apalagi, ujar Herman, panggilan akrab Parsoroan Herman Harianja, Indonesia diharapkan menjadi Poros Maritim Dunia. 

Posisi Indonesia itu sangat memungkinkan karena abad 21 merupakan milik Asia. Dan itu terlihat dari sejak tahun 1980 dimana berdasarkan data yang ada bahwa perputaran ekonomi dunia mulai berubah dari barat ke timur. 

"Dan berdasarkan data WTO perdagangan dunia hampir 80-90 persen melalui angkutan laut," katanya.
Dia menjelaskan, sebagai negara maritim, maka Indonesia bertanggung jawab  penuh atas keselamatan maritime melalui institusi negara yang ada, apakah itu Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, TNI AL, POLAIRUD, BAKAMLA, dan instansi serta organisasi yang punya kepentingan lainnya. 

"Perwira Pandu Maritim Indonesia yang tergabung dalam INAMPA adalah personel yang bertugas untuk memandu kapal kapal yang masuk dan keluar pelabuhan di Indonesia dan perairan lainnya yang merupakan perairan wajib pandu atau perairan pandu luar biasa," katanya. 

Tugas Perwira Pandu Maritim Indonesia yang bekerja di Badan Usaha Pelabuhan seperti di BUMN Pelindo, BUMD, dan BUP swasta lainnya meliputi MARITIME SAFETY, MARITIME SECURITY, MARITIME ENVIRONMENTAL PROTECTION, yang pada gilirannya kepada MARITIME SUSTAINABILITY di Sektor Kemaritiman di Indonesia.

"INAMPA berperan besar mendorong Indonesia agar mampu menguasai maritim dunia," ujar Herman yang pernah menjadi direksi di Pelindo 1 dan 4 itu.

Herman pemilik Workshop Herman Learning Center itu menegaskan, INAMPA terus berupaya meningkatkan peran dan fungsinya. 
"Peran pilot memandu kapal memasukkan dan mengeluarkan kapal ke pelabuhan dalam keadaan aman itulah yang terus dilakukan INAMPA," katanya. 

Salah satu peran Pandu sebagai duta daerah, dapat menyampaikan komunikasi pada kapten kapal yang dipandu untuk dapat memahami kota yang dilabuhnya.

"Syukur INAMPA juga sudah semakin berkembang dan dikenal di internasional bahkan bergabung dalam IMPA (Internasional Maritime Pilot Association) yang sudah melakukan kongres di berbagai negara seperti Meksiko," katanya. 

Herman menegaskan, kemitraan INAMPA dengan pemerintah semakin bagus dan kuat.

Di Focus Group Discussion (FGD) INAMPA di Makassar yang dihadiri antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Ir. Arif Toha Tjahjagama, DEA dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Muhammad Ali secara online dipaparkan peran Perwira Pandu Maritim Indonesia dalam mendukung program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023