Dinas Kesehatan Kota Medan meminta warga setempat, terutama anak-anak dapat mencegah penyakit menular tuberkulosis (TBC) akibat infeksi bakteri di daerah ini.

"Kita minta cegah TBC dengan pola hidup sehat, khususnya anak-anak," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri di Medan, Jumat.

Pihaknya menggelar penyuluhan penyakit TBC pada anak, karena sangat penting mengingat penyakit menular itu belum dipahami layaknya penyakit TBC pada orang dewasa.

Data Dinas Kesehatan Kota Medan 2022 menyebut jumlah kasus TBC positif ditemukan dan diobati di Kota Medan mencapai 10.316 orang, di antaranya TBC pada anak usia 0-14 tahun mencapai 789 orang.

"Ini data di 2022, kita peroleh dari aplikasi SITB (sosialisasi sistem informasi tuberkulosis). Sedangkan total yang meninggal akibat kasus itu 268 orang, 28 orang di antaranya anak-anak," paparnya.

Ia juga menerangkan penanganan penyakit TBC pada anak berbeda dibandingkan orang dewasa, seperti pemeriksaan lebih kompleks akibat gejalanya.

"Misalnya anak positif TBC belum tentu batuk berdahak, seperti orang dewasa. Bisa saja hanya batuk biasa atau demam," tutur Pocut.

Padahal, terang dia, jika seorang anak beberapa kali mengalami kondisi batuk atau demam, maka harus dicurigai dan segera memeriksakan kesehatan si anak.

"Ini yang harus kita sampaikan ke masyarakat. Jika ditemukan kasus positif TBC pada anak, maka wajib minum obat terus menerus selama enam bulan seperti orang dewasa," jelas Pocut.

Pihaknya juga mengimbau kepada warga Kota Medan agar lebih mewaspadai penyakit TBC ini, dan harus segera diobati jika terinfeksi.

"Masyarakat jangan ragu untuk berobat. Karena pengobatan TBC gratis, khusus di rumah sakit dan Puskesmas milik pemerintah," ujarnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023