Yili Group, perusahaan produk olahan susu terbesar di Asia, mendukung pelaksanaan program karbon netral, dengan menerapkan kebijakan rendah emisi karbon pada seluruh aspek produksi dan operasional pabrik perusahaan.
Wakil Presiden Yili Group Zhao Xin, menyatakan, hal itu dibuktikan denganYili telah berhasil mengajukan target berbasis sains komitmen (SBTi) dan memperoleh Sertifikat Listrik Hijau pertama yang diakui di pasar listrik dan karbon.
Pengelolaan karbon yang dilakukan Yili, induk usaha dari produsen es krim Joyday di Indonesia juga telah mendapatkan pengakuan dari PBB. Pada Juli 2021, UNGC merilis Corporate Net Zero Pathway, yang memberikan panduan komprehensif kepada perusahaan dalam mencapai netralitas karbon yang memilih Yili sebagai perwakilan studi kasus untuk perusahaan yang bergerak di sektor pertanian dan pangan.
Selama KTT G20, Yili Indonesia berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam melindungi kehidupan laut terumbu karang dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pada saat yang sama, pabrik-pabrik Yili Indonesia yang dibangun sendiri juga mempraktikkan konsep rendah karbon dan perlindungan lingkungan, mengurangi pembuangan limbah dan daur ulang, serta menghasilkan produk es krim Joyday berkualitas tinggi, yang dicintai oleh konsumen Indonesia.
Kemajuan implementasi program karbon netral oleh Yili tersebut disampaikan Zhao Xin pada acara penutupan Program Climate Ambition Accelerator (CAA) dan Program Akselerator Target Gender Equality (TGE) di Shanghai, yang dihadiri oleh UN Resident Coordinator untuk China, Siddharth Chatterjee, Kepala Jaringan Asia Pasifik UNGC Liu Meng, dan puluhan perwakilan senior dari sejumlah perusahaan China serta perusahaan internasional terkemuka lainnya.
Menurut Zhao, tahun ini adalah fase penting perjalanan dunia dalam memenuhi 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan PBB. Seperti diketahui, karbon netral adalah keadaan ketika emisi karbon yang diproduksi manusia terserap kembali sehingga tak sempat menguap ke atmosfer.
Istilah lain dari hal tersebut adalah “nol bersih emisi” atau net-zero emission.
Pada awal 2022, UNGC menerbitkan Net-Zero Standard oleh Science Based Target Initiative (SBTi) dan meluncurkan program CAA di China.
Yili menjadi salah satu korporasi pertama yang berperan aktif dalam program enam bulan tersebut. Dengan dukungan UNGC dalam pembangunan kapasitas berorientasi aksi di bidang iklim, Yili telah mengambil langkah baru dalam upayanya untuk secara sistematis dan efektif menerapkan tujuan karbon netral dan untuk memastikan pencapaian target net-zero emission.
“Program CAA telah mendukung Yili dalam merealisasikan net-zero karbon. Pada tahun 2022, Yili meluncurkan Plan for a Net-Zero Carbon Future dan Roadmap to a Net-Zero Carbon Future, dimana Yili akan mencapai karbon netral di seluruh rantai industrinya pada 2050,” kata Zhao Xin.
Setelah menyelesaikan program CAA, Yili akan menjadi yang terdepan dan menjadi rujukan semua pelaku industri baik di hulu dan hilir dalam rantai industri, dalam pengurangan emisi karbon, penerapan filosofi hijau dan berkelanjutan serta mempercepat kemajuan menuju masa depan net-zero emission.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Wakil Presiden Yili Group Zhao Xin, menyatakan, hal itu dibuktikan denganYili telah berhasil mengajukan target berbasis sains komitmen (SBTi) dan memperoleh Sertifikat Listrik Hijau pertama yang diakui di pasar listrik dan karbon.
Pengelolaan karbon yang dilakukan Yili, induk usaha dari produsen es krim Joyday di Indonesia juga telah mendapatkan pengakuan dari PBB. Pada Juli 2021, UNGC merilis Corporate Net Zero Pathway, yang memberikan panduan komprehensif kepada perusahaan dalam mencapai netralitas karbon yang memilih Yili sebagai perwakilan studi kasus untuk perusahaan yang bergerak di sektor pertanian dan pangan.
Selama KTT G20, Yili Indonesia berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam melindungi kehidupan laut terumbu karang dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pada saat yang sama, pabrik-pabrik Yili Indonesia yang dibangun sendiri juga mempraktikkan konsep rendah karbon dan perlindungan lingkungan, mengurangi pembuangan limbah dan daur ulang, serta menghasilkan produk es krim Joyday berkualitas tinggi, yang dicintai oleh konsumen Indonesia.
Kemajuan implementasi program karbon netral oleh Yili tersebut disampaikan Zhao Xin pada acara penutupan Program Climate Ambition Accelerator (CAA) dan Program Akselerator Target Gender Equality (TGE) di Shanghai, yang dihadiri oleh UN Resident Coordinator untuk China, Siddharth Chatterjee, Kepala Jaringan Asia Pasifik UNGC Liu Meng, dan puluhan perwakilan senior dari sejumlah perusahaan China serta perusahaan internasional terkemuka lainnya.
Menurut Zhao, tahun ini adalah fase penting perjalanan dunia dalam memenuhi 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan PBB. Seperti diketahui, karbon netral adalah keadaan ketika emisi karbon yang diproduksi manusia terserap kembali sehingga tak sempat menguap ke atmosfer.
Istilah lain dari hal tersebut adalah “nol bersih emisi” atau net-zero emission.
Pada awal 2022, UNGC menerbitkan Net-Zero Standard oleh Science Based Target Initiative (SBTi) dan meluncurkan program CAA di China.
Yili menjadi salah satu korporasi pertama yang berperan aktif dalam program enam bulan tersebut. Dengan dukungan UNGC dalam pembangunan kapasitas berorientasi aksi di bidang iklim, Yili telah mengambil langkah baru dalam upayanya untuk secara sistematis dan efektif menerapkan tujuan karbon netral dan untuk memastikan pencapaian target net-zero emission.
“Program CAA telah mendukung Yili dalam merealisasikan net-zero karbon. Pada tahun 2022, Yili meluncurkan Plan for a Net-Zero Carbon Future dan Roadmap to a Net-Zero Carbon Future, dimana Yili akan mencapai karbon netral di seluruh rantai industrinya pada 2050,” kata Zhao Xin.
Setelah menyelesaikan program CAA, Yili akan menjadi yang terdepan dan menjadi rujukan semua pelaku industri baik di hulu dan hilir dalam rantai industri, dalam pengurangan emisi karbon, penerapan filosofi hijau dan berkelanjutan serta mempercepat kemajuan menuju masa depan net-zero emission.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023