Sub Holding PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power bersama ACWA Power siap mengerjakan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung Singkarak, Sumatera Barat dan Saguling di Kabupaten Bandung Barat.

Dengan kapasitas masing-masing pembangkit sebesar 50 megawatt ac (MWac) dan 60 MWac dengan total investasi USD 104,94 juta.Upaya ini merupakan salah satu wujud PLN mendukung transisi energi dalam gelaran presidensi KTT G20 pada November 2022.

Direkrtur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulis, Senin, mengatakan selain dari pengembangan EBT, PLTS Terapung ini akan menjadi revolusi pengembangan EBT dalam negeri.

Darmawan menyebutkan, pengembangan PLTS Terapung Singkarak direncanakan dengan kapasitas 50 MWac dengan target COD pada 2025, sementara PLTS Terapung Saguling direncanakan dengan kapasitas 60 MWac yang diperkirakan akan COD pada tahun 2024.

"Kami berharap proyek ini mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pengembangan bisnis EBT di Indonesia," ucapnya.

Ia mengatakan, sebagai upaya pengembangan, PLN telah melakukan feasibility study, pengurusan perizinan dan telah dinyatakan sebagai Proyek Strategi Nasional.

Pengembangan PLTS Terapung Singkarak akan berdiri di atas 0,33 persen total luas  Danau Singkarak.Adapun untuk PLTS Terapung Saguling akan menggunakan 1,65 persen total luas permukaan waduk.

"Dengan adanya pengembangan PLTS Terapung Singkarak dan Saguling, PLN meneruskan komitmen penggunaan EBT dengan memanfaatkan potensi dalam negeri.

Darmawan menambahkan, PLTS Terapung Singkarak berada di Danau Singkarak,Sumatera Barat.Saat beroperasi, listrik akan disalurkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Padang Panjang 150 kV.

Sementara itu, PLTS Terapung Saguling berada di Kabupaten Bandung Barat. "Adapun energi listrik yang dihasilkan akan dialirkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Rajamandala," katanya.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022