Suherman Lazar, warga Desa Tumpatan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, memanfaatkan limbah bambu dan kayu sisa untuk membuat kreasi kerajinan miniatur alat transportasi berupa truk minan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Jika dilihat sekilas, miniatur truk buatan Suherman tampak sama dengan miniatur truk lainnya. Adapun yang menjadi pembeda adalah bahan dasar miniaturnya, ia memilih memanfaatkan limbah kayu pabrik.
"Bahan-bahannya dari limbah kayu yang ada di pabrik dan panglong yang ada di sekitar sini," katanya ditemui di kediamannya, Sabtu.
Untuk membuat satu unit mobil truk mainan hanya memakan waktu satu hari saja. Pembuatannya diawali dengan menggambar bagian kepala truk dan memotongnya menggunakan gergaji mesin dengan mengikuti pola dan garis yang telah ditentukan.
Setelah itu dilanjutkan membentuk kerangka dasar dan komponen lainnya, lalu melakukan proses pengecatan hingga membentuk truk menyerupai aslinya.
Untuk harga miniatur truk ini bervariasi, mulai dari Rp200 ribu hingga Rp300 ribu, tergantung pada tingkat kesulitan pembuatannya.
Hasil kerajinan miniatur alat transportasi buatannya itu dijual melalui media sosial atau online. Omzet penjualan hasil kerajinannya tersebut mencapai jutaan rupiah per bulan.
Suherman mengaku mulai menggeluti usaha pembuatan miniatur truk ini setelah dirinya berhenti bekerja pada 2021 akibat pandemi COVID-19.
"Dari mulai pandemi itu kerja enggak lancar, jadi cari tambahan bikin usaha miniatur inilah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022