PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF)/WOM Finance menyumbang kaki dan tangan palsu serta brace kepada 100 orang penyandang tuna daksa (disabilitas) di Sumut. 

"Kegiatan yang merupakan kerja sama WOM Finance- Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) dan Yayasan Sosial Moral Sejati Nusantara Abadi itu merupakan program .
CSR (Corporate Social Responsibility ) perusahaan," ujar Direktur WOM Finance, Cincin Lisa Hadi.

Cincin yang didampingi Business Unit Head WOM Finance Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Effendi Simatupang, Kepala Yayasan Sosial Moral Sejati Nusantara Abadi, Johnson Iskandar dan Perwakilan YPTD, Mochamad Syaid, mengatakan itu usai acara tersebut di Yayasan Sosial Moral Sejati Nusantara Abadi, Medan, Minggu. 

Cincin Lisa Hadi mengatakan, WOM Finance rutin mengadakan kegiatan CSR dengan mengacu pada kebutuhan masyarakat.

Kalau sebelumnya ada operasi mata katarak, maka di September ini dilakukan pemberian bantuan kaki, tangan palsu dan brace. 

Sumbangan yang ditujukan kepada warga tidak mampu dan orang yang tepat dilakukan WOM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Dengan kaki dan tangan palsu , warga diharapkan bisa memaksimalkan kinerja dalam mencari nafkah atau rutinitas sehari-hari," katanya. 

Dengan menggunakan alat bantu berupa kaki, tangan palsu dan brace, penerima bantuan diharapkan kembali semangat dalam menjalankan kehidupan. 

"Kami masih memberikan layanan lebih lanjut soal keluhan menggunakan kaki atau tangan palsu itu, meski sebelum diberikan, sudah dilakukan pengukuran di Yayasan Moral Sejati Nusantara Abadi oleh tim Yayasan Peduli Tuna Daksa," katanya. 

Salah satu penerima bantuan kaki palsu, Sulaiman (59), warga Tanjung Pura, Langkat, mengaku terharu dan sangat berterimakasih dengan bantuan kaki palsu dari WOM Finance. 

Dengan kaki palsu, dia berharap bisa semakin maksimal menjalankan tanggung jawabnya sebagai tulang punggung keluarga. 

"Terus terang, sejak diamputasi lima tahun lalu setelah kecelakaan lalu lintas di Asahan, usaha bertanam padi saya terganggu walau saya terus berupaya kerja maksimal," ujar Sulaiman. 

Penerima bantuan kaki palsu lainnya, Boby Herman (35), warga Langkat, juga mengaku sangat bersyukur sekali dengan bantuan kaki palsu. 

Rasa putus asa yang sebelumnya terus mendera perasaan setelah sebelumnya harus merelakan kakinya diamputasi akibat luka/patah dampak tabrakan di Pekanbaru tahun 2010 terasa mulai sedikit hilang sejak dikasih kaki palsu. 

"Semoga dengan kaki palsu ini, saya bisa lebih leluasa mencari pekerjaan lain atau lebih bisa mengembangkan usaha warung yang dibuka di dekat rumah," ujar Boby, yang mengaku belum menikah.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022