Ketua PD Al Washliyah Kota Medan Abdul Hafiz Harahap mengatakan bahwa perkembangan zaman yang begitu cepat harus diimbangi dengan kesiapan dunia pendidikan. Karena pendidikan merupakan bagian penting dalam membangun sumber daya manusia.
Hal itu disampaikan Abdul Hafiz Harahap pada pembukaan Workshop Kurikulum Merdeka Belajar dan Peningkatan Kompetensi Guru/TK di Hotel Nivia Jl. Letda Sujono Medan, Jum'at (9/9).
Oleh karena itulah lanjut Hafiz Harahap, program nasional bidang pendidikan dengan konsep merdeka belajar sesuatu yang menjadi kebutuhan, bukan kepentingan.
"Kegiatan workshop ini adalah kebutuhan kita sebagai guru dan tenaga kependidikan, ini perspektif yang benar. Bukan sebaliknya bahwa workshop ini dianggap sebagai sebuah kepentingan",tegasnya.
Soal perubahan kurikulum ungkap Hafiz Harahap, sejak negara ini merdeka sudah banyak kurikulum yang terapkan. Misalkan tahun 1947 sampai 1960 disebut dengan rencana pembelajaran. Era setelah itu yakni 1968 sampai saat ini pengistilahannya diganti menjadi kurikulum.
"Ada yang disebut kurikulum KBK, KTSP, K-2013, K-Protetif dan sekarang Kurikulum Merdeka. Pastilah pada setiap kurikulum itu ada visi dan misi yang akan dicapai, dan yang paling penting kurikulum ini adalah kebutuhan pendidikan",ujar Hafiz Harahap.
Sebelumnya Kakan Kemenag Medan yang diwakili Kasie Pendidikan Mandrasah Yose Rizal pada kesempatan itu menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan workshop ini.
"Dengan pelaksanaan workshop kurikulum merdeka belajar yang dilakukan Majelis Pendidikan Al Washliyah Kota Medan ini, sudah sangat membantu kinerja dan program Kemenag dalam mensosialisasikan kurikulum merdeka belajar ini",sebutnya.
Karena itulah penting juga dipahami, kata Yose Rizal bahwa dalam pelaksanaan pendidikan ada tiga hal yang penting. Pertama sistemnya harus baik, kualitas SDM guru serta keikhlasan dalam mendidik. "Bila ketiga ini dapat dipenuhi para guru, saya yakin dunia pendidikan kita akan bangkit dan berjaya dari zaman ke zaman",ujarnya.
Sementara itu, Ketua MP PD Al Washliyah Kota Medan Juli Iswanto M.Pd.I menyampaikan workshop ini adalah program MP PD Medan sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan keilmuan para tenaga pendidikan terkait kurikulum merdeka belajar.
"Kami MP PD berharap agar tenaga pendidik di lingkungan Al Washliyah Medan, benar-benar memahami kurikulum merdeka belajar ini dengan baik. Sehingga kualitas anak didik dan lulusan sekolah Al Washliyah semakin baik di masa mendatang",jelasnya.
Dibagian lain Ketua panitia workshop Putera Chairul Hadi yang juga Sekretaris MP PD Medan, melaporkan peserta kegiatan workshop bersumber dari seluruh sekolah yang ada di Medan.
"Peserta ada dari kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan. Sedangkan pemateri ada yang unsur PB Al Washliyah, Praktis Pendidikan dan Ahli kurikulum merdeka belajar",ungkapnya.
Hadir pada acara worksop itu, Kordinator MP PD Al Washliyah Kota Medan Mursal Harahap, Bendahara PD Al Washliyah Medan Fachroel Rozi, Muhammad Husni Maulana dan pengurus lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Hal itu disampaikan Abdul Hafiz Harahap pada pembukaan Workshop Kurikulum Merdeka Belajar dan Peningkatan Kompetensi Guru/TK di Hotel Nivia Jl. Letda Sujono Medan, Jum'at (9/9).
Oleh karena itulah lanjut Hafiz Harahap, program nasional bidang pendidikan dengan konsep merdeka belajar sesuatu yang menjadi kebutuhan, bukan kepentingan.
"Kegiatan workshop ini adalah kebutuhan kita sebagai guru dan tenaga kependidikan, ini perspektif yang benar. Bukan sebaliknya bahwa workshop ini dianggap sebagai sebuah kepentingan",tegasnya.
Soal perubahan kurikulum ungkap Hafiz Harahap, sejak negara ini merdeka sudah banyak kurikulum yang terapkan. Misalkan tahun 1947 sampai 1960 disebut dengan rencana pembelajaran. Era setelah itu yakni 1968 sampai saat ini pengistilahannya diganti menjadi kurikulum.
"Ada yang disebut kurikulum KBK, KTSP, K-2013, K-Protetif dan sekarang Kurikulum Merdeka. Pastilah pada setiap kurikulum itu ada visi dan misi yang akan dicapai, dan yang paling penting kurikulum ini adalah kebutuhan pendidikan",ujar Hafiz Harahap.
Sebelumnya Kakan Kemenag Medan yang diwakili Kasie Pendidikan Mandrasah Yose Rizal pada kesempatan itu menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan workshop ini.
"Dengan pelaksanaan workshop kurikulum merdeka belajar yang dilakukan Majelis Pendidikan Al Washliyah Kota Medan ini, sudah sangat membantu kinerja dan program Kemenag dalam mensosialisasikan kurikulum merdeka belajar ini",sebutnya.
Karena itulah penting juga dipahami, kata Yose Rizal bahwa dalam pelaksanaan pendidikan ada tiga hal yang penting. Pertama sistemnya harus baik, kualitas SDM guru serta keikhlasan dalam mendidik. "Bila ketiga ini dapat dipenuhi para guru, saya yakin dunia pendidikan kita akan bangkit dan berjaya dari zaman ke zaman",ujarnya.
Sementara itu, Ketua MP PD Al Washliyah Kota Medan Juli Iswanto M.Pd.I menyampaikan workshop ini adalah program MP PD Medan sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan keilmuan para tenaga pendidikan terkait kurikulum merdeka belajar.
"Kami MP PD berharap agar tenaga pendidik di lingkungan Al Washliyah Medan, benar-benar memahami kurikulum merdeka belajar ini dengan baik. Sehingga kualitas anak didik dan lulusan sekolah Al Washliyah semakin baik di masa mendatang",jelasnya.
Dibagian lain Ketua panitia workshop Putera Chairul Hadi yang juga Sekretaris MP PD Medan, melaporkan peserta kegiatan workshop bersumber dari seluruh sekolah yang ada di Medan.
"Peserta ada dari kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan. Sedangkan pemateri ada yang unsur PB Al Washliyah, Praktis Pendidikan dan Ahli kurikulum merdeka belajar",ungkapnya.
Hadir pada acara worksop itu, Kordinator MP PD Al Washliyah Kota Medan Mursal Harahap, Bendahara PD Al Washliyah Medan Fachroel Rozi, Muhammad Husni Maulana dan pengurus lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022