Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Padangsidimpuan Erwin Nasution serap aspirasi pedagang yang berjualan di ATC Padang Sidempuan.

Hal itu disampaikan saat Erwin Nasution mengunjungi Pasar Sangkumpal Bonang dalam hal melakukan peninjauan langsung atas keluhan para pedagang yang hendak digusur oleh pihak PT. ATC.

"Telah kami lakukan peninjauan (sidak) langsung ke Pasar Sangkumpal Bonang bermaksud menanggapi keluhan para pedagang yang datang tadi pagi menyampaikan aspirasinya. Alhasil pada saat kita berdialog dengan beberapa pedagang waktu sidak tadi, kita menanyakan sewa kios yang mereka tempati, dan di situ kita ketahui bentuk iuran lapaknya berpariasi," ungkap Erwin Nasution, Selasa (5/9).

Lanjut dia menyampaikan adapun variasi bayaran yang dibayarkan para pedagang yakni ada yang 250 ribu, 500, hingga satu juta per bulannya, ukuran harganya dilihat dari luas lapak yang di pakai. Maka dari itu kami belum bisa memutuskan permintaan para pedagang namun langkah yang akan kami lakukan yaitu memanggil pimpinan PT. ATC untuk rapat dengar pendapat (RDP) yang akan kita gelar Senin mendatang, ungkapnya.

"Hasil dari sidak ini nantinya kita akan mintai keterangan dari pihak PT. ATC bagaimana mencari solusi terbaik antara kedua belah pihak, pada giat RDP nanti," ungkap Erwin Nasution yang juga Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Padang Sidempuan.

Syukron salah satu pedagang oleh-oleh yang berada di pelataran sangkumpal bonang mengungkapkan sewa yang ia bayarkan perbulannya mencapai jutaan rupiah. 

"Kami taat dengan iuran bang, selain bulanan, seperti saya mencapai jutaan perbulannya, kami juga membayar uang kebersihan dan jaga malam per harinya. Ini semua kami kasih asal kami tetap bisa berjualan disini, bukan untuk kaya kami bang yang berdagang ini, kami butuh makan, dan keperluan lainnya."

Syukron juga mengungkapkan merasa was-was lantaran pihak PT. ATC sudah melayangkan surat agar lapak para pedagang di kosongkan tertanggal 31 Agustus bulan kemarin. 

Perlu kita ketahui bang, saya berdagang disini sejak tahun 2005, dan tidak ada persoalan. Namun bulan Agustus itu kami dapat surat agar lapak kami harus di kosongkan, lantas bagaimana nasib kami bang, Imbuhnya.

"Kami sangat berharap, kepada wakil rakyat agar segera memberikan solusi kepada kami."

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022