Melalui sambungan virtual, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengikuti rapat koordinasi nasional (rakornas) pengendalian inflasi 2022 di rumah dinas Wali Kota Medan, Kamis (18/8).
Rakornas yang diikuti seluruh kepala daerah beserta tim pengendalian inflasi daerah (TPID) seluruh Indonesia ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden mengingatkan agar seluruh kepala daerah harus bekerja lebih keras lagi dalam menekan laju inflasi di bawah lima persen, karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Provinsi harus tahu posisi inflasi berapa, dan angka amannya berapa. Nanti saya ke daerah, jangan gelagapan ditanya enggak ngerti," tegas Joko Widodo.
Presiden juga mengungkapkan, bahwa kondisi dunia saat ini sedang tidak normal akibat pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya selesai.
Kondisi itu kian diperparah dengan terjadi perang Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan terganggunya rantai pasok serta lonjakan inflasi hingga pengetatan kebijakan moneter oleh negara maju.
"Saya sudah menyampaikan bahwa situasi yang saat ini kita hadapi adalah situasi yang tidak mudah. Dunia atau semua negara menghadapi situasi yang sulit," tutur Joko Widodo.
"Kondisi ini mulai dari pandemi Covid-19 belum pulih, dan beberapa negara masih berhadapan pada angka tinggi. Kemudian muncul krisis pangan, energi dan keuangan. Hal ini yang saya sebut keadaan sangat sulit," kata Presiden Jokowi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Rakornas yang diikuti seluruh kepala daerah beserta tim pengendalian inflasi daerah (TPID) seluruh Indonesia ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden mengingatkan agar seluruh kepala daerah harus bekerja lebih keras lagi dalam menekan laju inflasi di bawah lima persen, karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Provinsi harus tahu posisi inflasi berapa, dan angka amannya berapa. Nanti saya ke daerah, jangan gelagapan ditanya enggak ngerti," tegas Joko Widodo.
Presiden juga mengungkapkan, bahwa kondisi dunia saat ini sedang tidak normal akibat pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya selesai.
Kondisi itu kian diperparah dengan terjadi perang Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan terganggunya rantai pasok serta lonjakan inflasi hingga pengetatan kebijakan moneter oleh negara maju.
"Saya sudah menyampaikan bahwa situasi yang saat ini kita hadapi adalah situasi yang tidak mudah. Dunia atau semua negara menghadapi situasi yang sulit," tutur Joko Widodo.
"Kondisi ini mulai dari pandemi Covid-19 belum pulih, dan beberapa negara masih berhadapan pada angka tinggi. Kemudian muncul krisis pangan, energi dan keuangan. Hal ini yang saya sebut keadaan sangat sulit," kata Presiden Jokowi.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022