Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan saat ini Pulau Jawa dan Bali menyumbang 95,45 persen total kasus positif COVID-19 di Indonesia per 12 Juli 2022.
Dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Rabu, Wiku mengatakan Jawa dan Bali terdapat aktivitas masyarakat paling banyak dan besar, sehingga penularan masih terpusat di sana.
"Perlu saya ingatkan bahwa kegiatan masyarakat sudah mulai dilakukan dalam jumlah besar, naik atau turunnya kasus setiap individu masyarakat tetap harus bertanggung jawab untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS, tetap menggunakan masker dengan disiplin dan rajin mencuci tangan," ujar Wiku.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah 3.822, DKI terbanyak dengan 2.021 kasus
Ia mengimbau masyarakat menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya ia juga mengatakan hal yang penting untuk dilakukan adalah menerima vaksin COVID-19 penguat atau booster.
Sayangnya perkembangan vaksin Booster cenderung stagnan, dengan cakupan tertinggi berasal dari Bali mencapai 58 persen. Disusul Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur namun belum mencapai 50 persen, bahkan 28 dari 34 provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen, kata Wiku.
"Saya tekankan kepada masyarakat untuk melakukan vaksin booster karena dapat melindungi kita semua agar tetap sehat," kata Wiku.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Rabu, Wiku mengatakan Jawa dan Bali terdapat aktivitas masyarakat paling banyak dan besar, sehingga penularan masih terpusat di sana.
"Perlu saya ingatkan bahwa kegiatan masyarakat sudah mulai dilakukan dalam jumlah besar, naik atau turunnya kasus setiap individu masyarakat tetap harus bertanggung jawab untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS, tetap menggunakan masker dengan disiplin dan rajin mencuci tangan," ujar Wiku.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah 3.822, DKI terbanyak dengan 2.021 kasus
Ia mengimbau masyarakat menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya ia juga mengatakan hal yang penting untuk dilakukan adalah menerima vaksin COVID-19 penguat atau booster.
Sayangnya perkembangan vaksin Booster cenderung stagnan, dengan cakupan tertinggi berasal dari Bali mencapai 58 persen. Disusul Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur namun belum mencapai 50 persen, bahkan 28 dari 34 provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen, kata Wiku.
"Saya tekankan kepada masyarakat untuk melakukan vaksin booster karena dapat melindungi kita semua agar tetap sehat," kata Wiku.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022