Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memfokuskan imunisasi anak di enam kabupaten/kota untuk menekan kasus penyakit campak dan rubella di provinsi itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Syarifah Zakia di Medan, Selasa (31/5), mengatakan imunisasi anak diharapkan bisa mencapai 95 persen di Tahun 2022.

Dia mengatakan itu pada acara "Advokasi, Sosialisasi dan Persiapan Teknis Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak (BIAN)" yang dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, M Fitriyus, mewakili Gubernur Sumut.

"Agar target tercapai, maka Sumut saat ini fokus pada peningkatan imunisasi anak di enam daerah yang tercatat masih memiliki tingkat tinggi dengan penyakit campak dan rubella," katanya.

keenam wilayah yang menjadi fokus BIAN di Sumut itu adalah Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, Langkat, Asahan, Mandailing Natal dan Labuhanbatu.

"Keenam wilayah itu juga memiliki proporsi sasaran paling besar dan sangat berpengaruh terhadap cakupan provinsi, sehingga BIAN harus difokuskan di wilayah itu," katanya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut M Fitriyus berharap anak di bawah usia 15 tahun sudah diimunisasi lengkap.

Untuk itu, katanya, sasaran BIAN di Sumut sudah dimulai 18 Mei dengan memberikan imunisasi tambahan campak rubella terhadap anak usia 9 bulan sampai 15 tahun.

Kemudian, dinas kesehatan juga melakukan imunisasi kejar terhadap anak usia 12 hingga 59 bulan.

Konsultan UNICEF regional Sumut Uus Sukmara menyebutkan keberhasilan pencapaian target BIAN sangat ditentukan oleh pemangku kepentingan di sektor pendidikan.

Hal itu, kata dia, mengacu pada sasaran BIAN yang tersebar di posyandu, sekolah dasar dan SLTP.

Menurut Uus, bila para pemangku kepentingan yang memiliki sasaran tersebut membantu, maka penyelenggara kesehatan akan mudah memberikan pelayanan.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022