Penyanyi Yura Yunita mengajak penonton untuk merayakan ketidaksempurnaan yang dimiliki masing-masing melalui lagu “Tutur batin” yang ia nyanyikan di BNI Java Jazz Festival 2022, panggung Hall D1 JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (29/5) malam.
Dalam hidup, kata Yura, ada saja hal-hal yang membuat langkah atau jalan seseorang seperti dihalangi. Kemudian sebagian orang memiliki pengalaman ditinggalkan atau bahkan dibuang jauh-jauh karena dinilai tidak sempurna. Misalnya, dianggap tidak sesuai dengan standar kecantikan tertentu.
“Aku belajar bahwa yang namanya mencari kesempurnaan mau sampai ke ujung dunia, rasanya nggak akan ada habisnya. Sampai akhirnya kita bisa belajar menerima diri kita seutuhnya, apa adanya, dan kita rayakan ketidaksempurnaan yang kita miliki,” kata Yura.
Ia mengatakan lagu “Tutur Batin”, yang dirilis Oktober tahun lalu, sebetulnya bercerita mengenai kegelisahan tersebut.
Yura berpesan kepada penonton, termasuk dirinya sendiri, agar bisa membuktikan kepada diri sendiri untuk membuat jalan hidup masing-masing walau banyak hal yang menghalanginya.
“Segimana pun mereka mencoba menghalangi jalan kita dan menutup langkah kita, semakin kita akan berdiri jauh lebih tegak untuk bisa membuktikan, nggak usah ke orang lain, kita buktikan untuk diri kita sendiri,” ujarnya kemudian mulai menyanyikan “Tutur Batin”.
Sebelum “Tutur Batin”, Yura juga sempat membawakan lagu “Tenang”. Menurutnya, lagu tersebut tidak hanya soal berdialog dengan diri sendiri melainkan juga seperti berdialog dengan Tuhan. Yura berharap lagu “Tenang” setidaknya dapat membawa nuansa ketenangan hati bagi para penonton yang mendengarnya.
“Dua tahun ini, tuh, rasanya, biasanya kita setiap malam rasanya resah gelisah mengiringi,” katanya.
Selain dua lagu itu, Yura menampilkan lagu-lagu lain termasuk “Berawal dari Tatap”, “Duhai Sayang”, “Intuisi”, dan “Cinta dan Rahasia”. Ia juga menghadirkan lagu-lagu bernada semangat ditemani oleh empat pengisi suara sebagai pengiringnya, seperti “Mulai Langkahmu”, “Hoolala”, “Harus Bahagia”, “Hobi – Ghosting”, dan “Bandung”.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Dalam hidup, kata Yura, ada saja hal-hal yang membuat langkah atau jalan seseorang seperti dihalangi. Kemudian sebagian orang memiliki pengalaman ditinggalkan atau bahkan dibuang jauh-jauh karena dinilai tidak sempurna. Misalnya, dianggap tidak sesuai dengan standar kecantikan tertentu.
“Aku belajar bahwa yang namanya mencari kesempurnaan mau sampai ke ujung dunia, rasanya nggak akan ada habisnya. Sampai akhirnya kita bisa belajar menerima diri kita seutuhnya, apa adanya, dan kita rayakan ketidaksempurnaan yang kita miliki,” kata Yura.
Ia mengatakan lagu “Tutur Batin”, yang dirilis Oktober tahun lalu, sebetulnya bercerita mengenai kegelisahan tersebut.
Yura berpesan kepada penonton, termasuk dirinya sendiri, agar bisa membuktikan kepada diri sendiri untuk membuat jalan hidup masing-masing walau banyak hal yang menghalanginya.
“Segimana pun mereka mencoba menghalangi jalan kita dan menutup langkah kita, semakin kita akan berdiri jauh lebih tegak untuk bisa membuktikan, nggak usah ke orang lain, kita buktikan untuk diri kita sendiri,” ujarnya kemudian mulai menyanyikan “Tutur Batin”.
Sebelum “Tutur Batin”, Yura juga sempat membawakan lagu “Tenang”. Menurutnya, lagu tersebut tidak hanya soal berdialog dengan diri sendiri melainkan juga seperti berdialog dengan Tuhan. Yura berharap lagu “Tenang” setidaknya dapat membawa nuansa ketenangan hati bagi para penonton yang mendengarnya.
“Dua tahun ini, tuh, rasanya, biasanya kita setiap malam rasanya resah gelisah mengiringi,” katanya.
Selain dua lagu itu, Yura menampilkan lagu-lagu lain termasuk “Berawal dari Tatap”, “Duhai Sayang”, “Intuisi”, dan “Cinta dan Rahasia”. Ia juga menghadirkan lagu-lagu bernada semangat ditemani oleh empat pengisi suara sebagai pengiringnya, seperti “Mulai Langkahmu”, “Hoolala”, “Harus Bahagia”, “Hobi – Ghosting”, dan “Bandung”.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022