Panitia Pemilihan Kepala Desa Simangalam Kecamatan Kualuhselatan mengaku bingung. Pasalnya, mereka diminta untuk tidak melakukan aktivitas, sementara surat tertulis tidak ada mereka terima.
Hal itu dikatakan Ketua Panitia Pilkades Simangalam Mulyadi Hasibuan dan Sekretarisnya M Sabidin kepada wartawan di salah satu warung di Simangalam, Selasa malam. "Hingga sekarang kita bingung. Pihak Pemkab mengatakan agar kita tidak melakukan kegiatan, sementara masyarakat terus menanyakan tahapan Pilkades," katanya.
Mereka menyebutkan, tahapan yang telah mereka lalui baru pada penetapan calon Pilkades yang berjumlah lima orang. Tahapan selanjutnya adalah penarikan nomor yang dijadwalkan usai penetapan calon.
"Setelah penetapan calon, tahapan selanjutnya adalah pencabutan nomor yang waktunya berakhir pada tanggal 9 Mei hingga pukul 24.00 WIB," kata Sekretaris yang mengaku hingga hari itu belum melakukan tahapan tersebut.
Merujuk pada tanggal 9 Mei lalu, pihaknya mendapat kabar lokasi pencabutan nomor Cakades berlangsung di kantor bupati. Karena itu, pada malam itu, mereka langsung membuat undangan dan menyapaikan kepada para kandidat.
"Ada yang langsung dan ada yang melalui telepon," jelasnya sambil menyatakan mereka terus dimonitor oleh pihak kecamatan dan aparat kepolisian saat akan menuju kantor bupati.
Namun, sesampainya di kantor bupati, mereka malah mengikuti rapat dengan tim Pilkades Kabupaten yang juga dihadiri Sekdakab HM Suib Sitorus SPd MM. Hingga pertemuan berakhir, pencabutan nomor tidak terjadi, apalagi yang hadir pun hanya satu kandidat.
Kondisi itu terus berlanjut hingga sekarang dan mereka mengaku bingung dengan kondisi yang terjadi. "Kita gak tahu mau bagaimana," keluh mereka mengakhiri keterangan.
Sebagai informasi, Pemkab Labura akan menggelar Pilkades serentak yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Mei mendatang. Berbagai persiapan dan dinamika mewarnai tahapan Pilkades di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022