Sebagian besar hasil panen gabah petani padi, di lokasi areal persawahan di sejumlah desa di Kabupaten Padang Lawas ( Palas), dimusin panen saat ini menurun ( berkurang ), dari musim panen sebelumnya.

Hal itu terjadi disebabkan serangan berbagai jenis hama, mulai dari kepinding tanah, walang sangit hingga hama tikus saat masa perawatan. Kondisi tersebut melanda areal persawahan di Saba Dolok, Saba Padang, Saba Barumun dan Saba Ipar, wilayah Desa Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun.

Demikian disampaikan Bonardon Nasution salah seorang petani padi warga Desa Paringgonan, kepada ANTARA, Senin (18/4) pagi.

Dicontohkan Bonardon, seperti hasil panen gabah padinya dari sekitar 64 kaleng (setara dengan 640 Kilo gram) pada musim panen lalu, saat ini menjadi sekitar 41 kaleng ( 410 Kg). Dengan luasan areal persawahan sekitar 25 x 100 meter atau sekira 1/4 hektar.

Baca juga: Pesantren kilat SMK N 1 Lubuk Barumun, konsef strategi bina generasi muda berkarakter islami

"Hasil panen kami saat ini berkurang sekitar 23 kaleng dari musim panen lalu ( sebelumnya)".terangnya.

Dari informasi para petani dan amatannya, lanjut Bonardon, serangan hama padi di sejumlah ereal lokasi persawahan para petani di desa setempat, saat ini telah berakhir.

Ia berharap serangan hama padi yang sama tidak terulang lagi kedepan. Tujuannya agar hasil panen gabah para petani di desa setempat dapat normal kembali. 

"Mohon doanya juga ya.. agar hama tidak menggerogoti padi kami lagi kedepan".sambungnya.

Terkait kondisi harga gabah padi petani saat ini, kata Bonardon, sekitar Rp 65.000 per kaleng atau setara dengan sekitar Rp 6.500/ Kg. Harga itu, terang Bonardon, masih tergolong stabil saat ini.

"Kalo harga mudah - mudahan bersahabat, tapi kondisi panen kami sebagian besar rata - rata berkurang akibat serangan hama. Untuk itu, kami sangat berharap kedepan apabila serangan hama terulang kembali pemerintah dapat tetap membantu kami untuk mengatasinya".harap Bonardon
 

Pewarta: Ashari

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022