Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian alam guna mencegah terjadinya bencana alam yang dapat merenggut nyawa manusia.

"Bencana alam terjadi tidak terlepas dari ulah manusia yang merusak lingkungannya. Artinya kelestarian alam harus terus kita jaga," katanya di Medan, Rabu, terkait pelaksanaan
Seminar Dinamika Atmosfer Regional Pemprov Sumut.

Dengan laju pertumbuhan penduduk 1,28 persen (data BPS), menurut dia, isu kerusakan lingkungan akan meningkat.

"Kita harus menjaga alam, maka alam akan menjaga kita, kita harus jaga keseimbangannya. Sekarang jumlah penduduk Sumut sudah mencapai sekitar 15 juta jiwa dan terus tumbuh, kalau kita tidak memperhitungkan ini, mengabaikan peringatan BMKG, sudah pasti sulit menghindari jatuhnya korban jiwa," katanya.

Baca juga: Jateng dan Sumut jajaki kerja sama minyak goreng

Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2021, Sumut masuk kategori sedang dengan skor 143,83. Walau dalam kategori sedang, sepanjang tahun 2021 bencana hidrometeorologi di Sumut cukup tinggi.

Bencana itu terkait dengan atmosfer, air, laut yang mengakibatkan intensitas hujan tinggi, angin kencang, puting beliung, banjir, tanah longsor, kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan.

Sepanjang tahun 2021 tercatat terjadi 44 kali bencana banjir dan banjir bandang serta 22 kali tanah longsor. Bencana ini merenggut 27 korban jiwa, 69 orang luka, 3 orang hilang, dan 296 orang terpaksa mengungsi.

"Secara nasional, risiko bencana kita di urutan ke-16 dan pada tahun 2021, banjir bandang, tanah longsor sudah merenggut banyak nyawa rakyat kita. Kita harus komitmen menekan korban jiwa sekuat tenaga," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022