Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjajaki kerja sama perihal minyak goreng dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Sebagai salah satu daerah terbanyak penghasil minyak goreng, Ganjar merasa kerja sama hal itu perlu dilakukan.
"Bicara pangan, termasuk minyak goreng juga tadi kan Sumatera Utara minyak gorengnya banyak ya pak, kami kan enggak banyak kami konsumsinya aja yang banyak kalau produksinya ada di sini bagaimana cara kita menyelesaikan," katanya usai bertemu Edy Rahmayadi di Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Medan.
Ganjar mengaku berdasarkan hasil pembicaraan dengan Edy Rahmayadi, banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara Sumut dan Jateng.
Selain membahas peluang kerja sama Ganjar juga mengaku banyak belajar dari Edy Rahmayadi yang lebih senior.
"Beliau (Edy) yang secara umur lebih senior punya pengalaman banyak, kita bertukar pikiran lah. Yang bisa kita kerjasamakan antara Sumatera Utara dengan Jawa Tengah kita sama-sama saling belajar membangun daerah masing-masing," sambung Politikus PDIP ini.
Dalam kesempatan itu Ganjar juga menceritakan pengalamannya menyantap kuliner di Medan, dia pun mengaku jatuh cinta.
"Kemarin waktu buka bersama saya makan jantung pisang pakai kecombrang," tuturnya.
Setelah dari Kota Medan, Sumatera Utara Ganjar mangatakan dirinya akan melanjutkan perjalanan ke Aceh untuk bertemu Rektor Universitas Malikussaleh
"Pak rektornya mau jadi profesor, ngundangnya udah lama, saya bersama dengan Rektor UGM karena beliau juga Kagama sekaligus pelantikan pengurus Kagama Aceh. Maka ya cari kesempatan yang pada porsinya apa saja," ungkapnya seraya menepis bahwa kegiatannya di beberapa daerah dalam rangka safari politik jelang Pilpres 2024.
Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu mengatakan banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara Sumut dan Jateng.
"Penduduk Jawa Tengah ini dua kali lipat dari penduduk Sumatera Utara nah itu yang kita nanti bisa kerjasamakan," ujarnya.
Diketahui beberapa waktu lalu minyak goreng sempat langka di pasaran. Setelah harga eceran tertinggi (HET) dicabut ketersediaan minyak goreng mulai membaik namun harganya merangkak naik. Saat ini minyak curah di pasaran juga mahal melebihi HET yang ditetapkan pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Bicara pangan, termasuk minyak goreng juga tadi kan Sumatera Utara minyak gorengnya banyak ya pak, kami kan enggak banyak kami konsumsinya aja yang banyak kalau produksinya ada di sini bagaimana cara kita menyelesaikan," katanya usai bertemu Edy Rahmayadi di Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Medan.
Ganjar mengaku berdasarkan hasil pembicaraan dengan Edy Rahmayadi, banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara Sumut dan Jateng.
Selain membahas peluang kerja sama Ganjar juga mengaku banyak belajar dari Edy Rahmayadi yang lebih senior.
"Beliau (Edy) yang secara umur lebih senior punya pengalaman banyak, kita bertukar pikiran lah. Yang bisa kita kerjasamakan antara Sumatera Utara dengan Jawa Tengah kita sama-sama saling belajar membangun daerah masing-masing," sambung Politikus PDIP ini.
Dalam kesempatan itu Ganjar juga menceritakan pengalamannya menyantap kuliner di Medan, dia pun mengaku jatuh cinta.
"Kemarin waktu buka bersama saya makan jantung pisang pakai kecombrang," tuturnya.
Setelah dari Kota Medan, Sumatera Utara Ganjar mangatakan dirinya akan melanjutkan perjalanan ke Aceh untuk bertemu Rektor Universitas Malikussaleh
"Pak rektornya mau jadi profesor, ngundangnya udah lama, saya bersama dengan Rektor UGM karena beliau juga Kagama sekaligus pelantikan pengurus Kagama Aceh. Maka ya cari kesempatan yang pada porsinya apa saja," ungkapnya seraya menepis bahwa kegiatannya di beberapa daerah dalam rangka safari politik jelang Pilpres 2024.
Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu mengatakan banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara Sumut dan Jateng.
"Penduduk Jawa Tengah ini dua kali lipat dari penduduk Sumatera Utara nah itu yang kita nanti bisa kerjasamakan," ujarnya.
Diketahui beberapa waktu lalu minyak goreng sempat langka di pasaran. Setelah harga eceran tertinggi (HET) dicabut ketersediaan minyak goreng mulai membaik namun harganya merangkak naik. Saat ini minyak curah di pasaran juga mahal melebihi HET yang ditetapkan pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022