Sedikitnya tujuh dari belasan hektare persawahan masyarakat di Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan terdampak akibat luapan Sungai Batang Toru dan Sungai Sangkunur.

"Itu hasil pendataan sekaligus laporan tercatat kita di lapangan bersama PPL Angkola Sangkunur, Ade Candra ," kata Koordinator BPP Simatàniari Dinas Pertanian Tàpsel Ramadianyo SST kepada ANTARA, Jumat (18/3) malam.

Untuk wilayah Simataniari dari tujuh hektare luas pertanaman padi lokal sekitar lima hektare yang terdampak. Umurnya antara 7 hingga 80 hari setelah tanam.

"Sedang di wilayah Rianiate dari 10 hektare luas pertanaman padi varietas lokal sekitar dua hektare terdampak. Umurnya antara 90 hingga 110 hari setelah tanam," jelasnya.

Baca juga: BPBD: Luapan Sungai Batang Toru yang merendam ratusan rumah di Tapsel sudah surut

Dikatakan bahwa hingga sore tadi air yang juga sempat merendam ratusan permukiman warga itu masih belum surut. Di khawatirkan kondisi tanaman semakin memburuk karena terendam.

Sebelumnya, hujan yang turun beberapa hari di sekitar wilayah itu telah mengakibatkan permukaan air Sungai Batang Toru dan Sungai Sangkunur meluap.

Tidak hanya ratusan permukiman warga namun sejumlah hektare persawahan dan perkebunan masyarakat Kampung Setia Baru dan Muara Pardomuan, dan sejumlah di Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur ikut terendam dan berdampak buruk terhadap petani.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022