Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pembagian dividen Rp26,4 triliun oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kepada para pemegang saham merupakan bukti kesuksesan holding BUMN Ultra Mikro.
Erick Thohir mengatakan pembagian dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI itu menjadi angin segar bagi dunia perekonomian mikro maupun makro.
Secara mikro, BRI menunjukkan mampu beradaptasi dengan model bisnisnya yang fokus mendukung UMKM. Secara makro, kesuksesan di level mikro itu mampu berkontribusi dalam mendukung perekonomian nasional.
"Hal ini menjadi bukti bagaimana BRI dengan holdingnya yang fokus pada ultra mikro mampu terus berkinerja secara positif dan sehat dalam mendukung UMKM. Ini tanpa melupakan kinerja perusahaan secara bisnis, dan yang lebih luas mampu menggerakkan perekonomian nasional secara umum," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Keberhasilan holding ultra mikro, menurut dia, juga dirasakan hingga ke pelaku usaha kecil. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk kredit usaha kecil, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum.
"Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan holding ultra mikro, dalam hal ini BRI mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," kata Erick Thohir.
Baca juga: Erick Thohir jadikan 50 ribu lebih rumah tangga pra sejahtera di Gowa jadi pengusaha mikro
Ia menegaskan peran BUMN memang mesti menyeimbangkan sisi bisnis, pelayanan publik, sekaligus menjadi katalisator bagi ekonomi rakyat.
"Apa yang ditunjukkan BRI jadi contoh bagaimana BUMN kita membuktikan mampu mencatatkan kinerja bisnis perusahaan yang baik, pelayanan publik yang maksimal, sekaligus menjadi motor dalam mendorong tumbuhnya UMKM," ujar Erick Thohir.
Sebelumnya BRI melalui RUPST 2022 memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 85 persen dari laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau senilai Rp26,4 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Erick Thohir mengatakan pembagian dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI itu menjadi angin segar bagi dunia perekonomian mikro maupun makro.
Secara mikro, BRI menunjukkan mampu beradaptasi dengan model bisnisnya yang fokus mendukung UMKM. Secara makro, kesuksesan di level mikro itu mampu berkontribusi dalam mendukung perekonomian nasional.
"Hal ini menjadi bukti bagaimana BRI dengan holdingnya yang fokus pada ultra mikro mampu terus berkinerja secara positif dan sehat dalam mendukung UMKM. Ini tanpa melupakan kinerja perusahaan secara bisnis, dan yang lebih luas mampu menggerakkan perekonomian nasional secara umum," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Keberhasilan holding ultra mikro, menurut dia, juga dirasakan hingga ke pelaku usaha kecil. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk kredit usaha kecil, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum.
"Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan holding ultra mikro, dalam hal ini BRI mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," kata Erick Thohir.
Baca juga: Erick Thohir jadikan 50 ribu lebih rumah tangga pra sejahtera di Gowa jadi pengusaha mikro
Ia menegaskan peran BUMN memang mesti menyeimbangkan sisi bisnis, pelayanan publik, sekaligus menjadi katalisator bagi ekonomi rakyat.
"Apa yang ditunjukkan BRI jadi contoh bagaimana BUMN kita membuktikan mampu mencatatkan kinerja bisnis perusahaan yang baik, pelayanan publik yang maksimal, sekaligus menjadi motor dalam mendorong tumbuhnya UMKM," ujar Erick Thohir.
Sebelumnya BRI melalui RUPST 2022 memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 85 persen dari laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau senilai Rp26,4 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022