Presiden RI Joko Widodo meninjau sekaligus meresmikan penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu.
Dalam siaran pers yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden, kehadiran Presiden adalah untuk melihat revitalisasi dan perbaikan-perbaikan fasilitas guna mendukung salah satu destinasi wisata kawasan Danau Toba.
"Hari ini saya berada di Kawasan Danau Toba juga dalam rangka melihat apakah revitalisasi dan perbaikan-perbaikan sudah berjalan. Saya melihat ada sebuah perbaikan-perbaikan total sehingga nanti Menteri Pariwisata bisa membangun lagi, rebranding, diferensiasi, sehingga ada pembeda Danau Toba dengan kawasan destinasi wisata yang lain. Saya melihat potensi yang besar yang ada di Kawasan Danau Toba Ini," ujar Presiden.
Presiden tiba di Kawasan Pantai Bebas Parapat sekira pukul 12.06 WIB dan langsung disambut dengan riuh oleh masyarakat.
Presiden juga diberikan Hio/Suri-Suri yang diselempangkan pada pundak kanannya dan Gotong yang dikenakan sebagai penutup kepala.
Selanjutnya, Presiden menerima penjelasan panel dari Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.
Baca juga: Presiden Jokowi kendarai sepeda motor di Sumatera Utara
Dalam keterangannya, Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa hingga saat ini di Kawasan Pantai Bebas Parapat sudah dibangun beberapa fasilitas untuk menyajikan pertunjukan seni budaya hingga menara pandang untuk bisa dinikmati oleh masyarakat yang berkunjung ke Danau Toba.
"Dahulunya tidak ada untuk menyajikan pertunjukan seni budaya, sekarang sudah ada amfiteaternya, sudah ada kawasan yang bisa dipakai masyarakat untuk memandang Danau Toba," ujar Presiden.
Untuk diketahui, pekerjaan penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat dengan luas total 10.000 meter persegi menghabiskan biaya sebesar Rp84,1 miliar.
Pekerjaan tersebut meliputi penataan Kawasan Pantai Bebas, pembangunan gerbang kawasan, dan penataan RTP Parapat.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti berharap agar penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat ini dapat meningkatkan daya tarik dari turis domestik maupun juga internasional sehingga bisa menikmati keindahan Danau Toba yang merupakan destinasi super prioritas.
"Mudah-mudahan dengan hal tersebut bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Simalungun dan di sekitar kawasan Danau Toba," ujar Diana.
Baca juga: Sambangi Pasar Porsea di Toba, Presiden Jokowi bagikan bantuan modal pedagang
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Dalam siaran pers yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden, kehadiran Presiden adalah untuk melihat revitalisasi dan perbaikan-perbaikan fasilitas guna mendukung salah satu destinasi wisata kawasan Danau Toba.
"Hari ini saya berada di Kawasan Danau Toba juga dalam rangka melihat apakah revitalisasi dan perbaikan-perbaikan sudah berjalan. Saya melihat ada sebuah perbaikan-perbaikan total sehingga nanti Menteri Pariwisata bisa membangun lagi, rebranding, diferensiasi, sehingga ada pembeda Danau Toba dengan kawasan destinasi wisata yang lain. Saya melihat potensi yang besar yang ada di Kawasan Danau Toba Ini," ujar Presiden.
Presiden tiba di Kawasan Pantai Bebas Parapat sekira pukul 12.06 WIB dan langsung disambut dengan riuh oleh masyarakat.
Presiden juga diberikan Hio/Suri-Suri yang diselempangkan pada pundak kanannya dan Gotong yang dikenakan sebagai penutup kepala.
Selanjutnya, Presiden menerima penjelasan panel dari Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.
Baca juga: Presiden Jokowi kendarai sepeda motor di Sumatera Utara
Dalam keterangannya, Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa hingga saat ini di Kawasan Pantai Bebas Parapat sudah dibangun beberapa fasilitas untuk menyajikan pertunjukan seni budaya hingga menara pandang untuk bisa dinikmati oleh masyarakat yang berkunjung ke Danau Toba.
"Dahulunya tidak ada untuk menyajikan pertunjukan seni budaya, sekarang sudah ada amfiteaternya, sudah ada kawasan yang bisa dipakai masyarakat untuk memandang Danau Toba," ujar Presiden.
Untuk diketahui, pekerjaan penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat dengan luas total 10.000 meter persegi menghabiskan biaya sebesar Rp84,1 miliar.
Pekerjaan tersebut meliputi penataan Kawasan Pantai Bebas, pembangunan gerbang kawasan, dan penataan RTP Parapat.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti berharap agar penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat ini dapat meningkatkan daya tarik dari turis domestik maupun juga internasional sehingga bisa menikmati keindahan Danau Toba yang merupakan destinasi super prioritas.
"Mudah-mudahan dengan hal tersebut bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Simalungun dan di sekitar kawasan Danau Toba," ujar Diana.
Baca juga: Sambangi Pasar Porsea di Toba, Presiden Jokowi bagikan bantuan modal pedagang
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022