Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney diharapkan dapat memperkuat ekosistem pariwisata di Tanah Air agar semakin diminati wisatawan.
"Wisatawan yang berlibur di suatu daerah, berkunjungnya hanya satu hari dan dia pulang. Nah ini yang harus dicari bagaimana ekosistem pariwisata bisa dikembangkan," kata Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa.
Erick mengatakan, Indonesia memiliki berbagai potensi wisata yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya.
Baca juga: Pemerintah resmi meluncurkan BUMN Pangan
Menurut dia, pemerintah ingin di antara lokasi pariwisata tersebut dapat dikoneksikan dengan infrastruktur jalan dan transportasi yang memadai, sehingga memudahkan dan menjadi daya tarik wisatawan.
Ia menyebut, salah satu hasil dari ekosistem yang telah berjalan adalah peningkatan pergerakan masyarakat melalui Pelabuhan Bakauheni setelah ada jalan tol dari Lampung hingga Sumatera Selatan.
"Ada peningkatan sampai 40 persen penumpang yang selama ini dari Bakauheni ke Merak hanya menyeberang saja. Kalau di Bakauheni ini dibangun seperti Jatim Park itu akan ada potensi yang luar biasa," ujarnya.
Baca juga: The ETeam gandeng milenial gelar pelatihan barista
Lanjut dia, InJourney juga diharapkan untuk mengembangkan desa wisata lantaran memiliki potensi ekonomi yang besar. Bahkan, bukan tidak mungkin bisa meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat.
Maka dari itu dia ingin menggerakkan perusahaan pelat merah untuk memberdayakan potensi desa wisata lokal agar menjadi primadona.
Erick menambahkan, sektor pariwisata harus terus berbenah untuk bisa mengoptimalkan dan memberdayakan kembali desa wisata lokal. Hal itu diharapkan dapat menarik kembali wisatawan domestik dan mancanegara.
Pemerintah menargetkan, pada tahun 2024, pariwisata dapat berkontribusi sebesar 4,5 persen dari PDB.
"Kita sekarang tidak bergantung pada daerah wisata yang sudah terkenal, tetapi kita beri nilai tambah, termasuk dukungan dari produk-produk UMKM," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Wisatawan yang berlibur di suatu daerah, berkunjungnya hanya satu hari dan dia pulang. Nah ini yang harus dicari bagaimana ekosistem pariwisata bisa dikembangkan," kata Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa.
Erick mengatakan, Indonesia memiliki berbagai potensi wisata yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya.
Baca juga: Pemerintah resmi meluncurkan BUMN Pangan
Menurut dia, pemerintah ingin di antara lokasi pariwisata tersebut dapat dikoneksikan dengan infrastruktur jalan dan transportasi yang memadai, sehingga memudahkan dan menjadi daya tarik wisatawan.
Ia menyebut, salah satu hasil dari ekosistem yang telah berjalan adalah peningkatan pergerakan masyarakat melalui Pelabuhan Bakauheni setelah ada jalan tol dari Lampung hingga Sumatera Selatan.
"Ada peningkatan sampai 40 persen penumpang yang selama ini dari Bakauheni ke Merak hanya menyeberang saja. Kalau di Bakauheni ini dibangun seperti Jatim Park itu akan ada potensi yang luar biasa," ujarnya.
Baca juga: The ETeam gandeng milenial gelar pelatihan barista
Lanjut dia, InJourney juga diharapkan untuk mengembangkan desa wisata lantaran memiliki potensi ekonomi yang besar. Bahkan, bukan tidak mungkin bisa meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat.
Maka dari itu dia ingin menggerakkan perusahaan pelat merah untuk memberdayakan potensi desa wisata lokal agar menjadi primadona.
Erick menambahkan, sektor pariwisata harus terus berbenah untuk bisa mengoptimalkan dan memberdayakan kembali desa wisata lokal. Hal itu diharapkan dapat menarik kembali wisatawan domestik dan mancanegara.
Pemerintah menargetkan, pada tahun 2024, pariwisata dapat berkontribusi sebesar 4,5 persen dari PDB.
"Kita sekarang tidak bergantung pada daerah wisata yang sudah terkenal, tetapi kita beri nilai tambah, termasuk dukungan dari produk-produk UMKM," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022