Harga emas naik di perdagangan Asia pada Selasa pagi, di tengah pembatasan untuk menahan penyebaran kasus virus corona Omicron, sementara kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang didukung oleh kekhawatiran inflasi membatasi kenaikan lebih lanjut logam kuning ini.
Di pasar spot, emas terangkat 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.806,20 dolar AS per ounce pada pukul 01.09 GMT, setelah tergelincir dari level tertinggi lebih dari satu bulan di 1.831,62 dolar AS di sesi sebelumnya. Sementara itu, emas berjangka AS menguat 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 1.804,50 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas berjangka turun tajam 28,5 dolar di hari pertama perdagangan 2022
Varian virus corona Omicron tampaknya jauh lebih menular daripada varian sebelumnya, tetapi data menunjukkan varian itu mungkin kurang ganas daripada Delta, yang membanjiri rumah sakit tahun lalu, membuat berbagai negara mengambil tindakan pencegahan.
Sejumlah perusahaan, termasuk beberapa bank besar AS telah mendorong staf mereka untuk bekerja dari rumah selama beberapa minggu pertama tahun ini.
Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS pada Senin (3/12/2022) mengizinkan penggunaan dosis ketiga vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech untuk anak-anak usia 12 tahun hingga 15 tahun, dan mempersempit interval untuk kelayakan suntikan booster menjadi lima bulan dari enam bulan.
Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun yang dijadikan acuan naik ke level tertinggi lebih dari satu bulan di sesi sebelumnya, karena investor percaya The Fed dapat menaikkan suku bunga pada Maret segera setelah menyelesaikan pengurangan pembelian obligasi.
Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Pasar uang telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga AS pertama pada Mei, dan dua lagi hingga akhir 2022.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 22,92 dolar AS per ounce, platinum naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 957,49 dolar AS per ounce, dan paladium naik 1,0 persen menjadi diperdagangkan di 1.843,18 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Di pasar spot, emas terangkat 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.806,20 dolar AS per ounce pada pukul 01.09 GMT, setelah tergelincir dari level tertinggi lebih dari satu bulan di 1.831,62 dolar AS di sesi sebelumnya. Sementara itu, emas berjangka AS menguat 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 1.804,50 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas berjangka turun tajam 28,5 dolar di hari pertama perdagangan 2022
Varian virus corona Omicron tampaknya jauh lebih menular daripada varian sebelumnya, tetapi data menunjukkan varian itu mungkin kurang ganas daripada Delta, yang membanjiri rumah sakit tahun lalu, membuat berbagai negara mengambil tindakan pencegahan.
Sejumlah perusahaan, termasuk beberapa bank besar AS telah mendorong staf mereka untuk bekerja dari rumah selama beberapa minggu pertama tahun ini.
Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS pada Senin (3/12/2022) mengizinkan penggunaan dosis ketiga vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech untuk anak-anak usia 12 tahun hingga 15 tahun, dan mempersempit interval untuk kelayakan suntikan booster menjadi lima bulan dari enam bulan.
Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun yang dijadikan acuan naik ke level tertinggi lebih dari satu bulan di sesi sebelumnya, karena investor percaya The Fed dapat menaikkan suku bunga pada Maret segera setelah menyelesaikan pengurangan pembelian obligasi.
Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Pasar uang telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga AS pertama pada Mei, dan dua lagi hingga akhir 2022.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 22,92 dolar AS per ounce, platinum naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 957,49 dolar AS per ounce, dan paladium naik 1,0 persen menjadi diperdagangkan di 1.843,18 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022