Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan stok ikan aman karena volume ketersediaan ikan selama Desember 2021 dan Januari 2022 sebesar 2,49 juta ton, sedangkan kebutuhan diperkirakan sebesar 2,23 juta ton pada periode tersebut.
"Kami perkirakan terdapat surplus ketersediaan ikan sebesar 267.000 ton," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.(28/12)
Artati pun menegaskan jumlah tersebut sangat mencukupi ketersediaan ikan pada Natal dan menjelang tahun baru. Selain itu, ujar dia, permintaan ikan diprediksi meningkat sebesar 10-20 persen saat Natal dan tahun baru.
Ia memaparkan jenis ikan yang diburu masyarakat untuk merayakan momen pergantian tahun antara lain tuna, kakap, kerapu, kuwe, bawal, bobara, bandeng serta ikan air tawar seperti gurame dan nila.
Baca juga: KKP tangkap lebih dari 166 kapal pencuri ikan sepanjang tahun 2021
"Untuk ikan-ikan tersebut kami prediksi mengalami peningkatan permintaan hingga 50 persen," ujar Artati.
Guna menjaga stabilitas pasokan dan harga ikan saat Natal dan tahun baru, Artati menyebutkan KKP telah menyiapkan sejumlah langkah seperti pengembangan program penangkapan terukur dan pengembangan perikanan budidaya.
Selain itu, KKP juga telah melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan pemasok, asosiasi, BUMN perikanan, retail modern, rumah makan, dan dinas kelautan dan perikanan untuk mengamankan pasokan dan harga ikan.
Tak hanya itu, KKP juga mengimplementasikan Sistem Resi Gudang komoditas ikan, kemitraan dengan marketplace (lokapasar) serta penyedia jasa logistik untuk keterjangkauan ikan serta melakukan monitoring pasokan dan harga ikan.
"Intinya kita antisipasi, jadi masyarakat tak perlu khawatir untuk merayakan momen Natal dan pergantian tahun dengan menu-menu ikan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Kami perkirakan terdapat surplus ketersediaan ikan sebesar 267.000 ton," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.(28/12)
Artati pun menegaskan jumlah tersebut sangat mencukupi ketersediaan ikan pada Natal dan menjelang tahun baru. Selain itu, ujar dia, permintaan ikan diprediksi meningkat sebesar 10-20 persen saat Natal dan tahun baru.
Ia memaparkan jenis ikan yang diburu masyarakat untuk merayakan momen pergantian tahun antara lain tuna, kakap, kerapu, kuwe, bawal, bobara, bandeng serta ikan air tawar seperti gurame dan nila.
Baca juga: KKP tangkap lebih dari 166 kapal pencuri ikan sepanjang tahun 2021
"Untuk ikan-ikan tersebut kami prediksi mengalami peningkatan permintaan hingga 50 persen," ujar Artati.
Guna menjaga stabilitas pasokan dan harga ikan saat Natal dan tahun baru, Artati menyebutkan KKP telah menyiapkan sejumlah langkah seperti pengembangan program penangkapan terukur dan pengembangan perikanan budidaya.
Selain itu, KKP juga telah melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan pemasok, asosiasi, BUMN perikanan, retail modern, rumah makan, dan dinas kelautan dan perikanan untuk mengamankan pasokan dan harga ikan.
Tak hanya itu, KKP juga mengimplementasikan Sistem Resi Gudang komoditas ikan, kemitraan dengan marketplace (lokapasar) serta penyedia jasa logistik untuk keterjangkauan ikan serta melakukan monitoring pasokan dan harga ikan.
"Intinya kita antisipasi, jadi masyarakat tak perlu khawatir untuk merayakan momen Natal dan pergantian tahun dengan menu-menu ikan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021