IT Del bekerja sama dengan SMA Unggul Del dan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Cabang Toba menggelar diskusi dan sosialisasi pengembangan dan pemanfaatan Platform Digital Inspirasi Toba.
Kegiatan yang berlangsung, Selasa (21/12) ini dihadiri oleh 31 guru yang berasal dari guru-guru PAUD, TK, SD, SMP dan SMA di Kabupaten Toba. Platform Digital Inspirasi Toba ini diinisiasi dan dibuat oleh Deni Lumbantoruan, dosen Institut Teknologi Del.
Platform digital Inspirasi Toba merupakan aplikasi digital yang bertujuan untuk memfasilitasi dan menghubungkan para mitra inspirator yang berasal dari berbagai tempat dan berbagai latar belakang dengan para pelajar yang ada di dataran tinggi Toba.
Baca juga: Kementerian PUPR rampungkan penataan Pantai Bebas Parapat di Sumut
Metoda ini juga menjadi feasible dengan memperhatikan fenomena dimana sebagian besar pelajar yang sudah intensif menggunakan internet. Mereka dapat mengakses internet melalui warnet, internet sekolah dan telepon pintar.
Inspirasi Toba diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi yang bermanfaat, yang mampu menambah wawasan, pengetahuan dan motivasi para pelajar di daerah dataran tinggi Toba.
Dan tidak hanya itu, InspirasiToba juga bisa menjadi salah satu alternatif sumber daya digital yang menarik bagi para pelajar, di luar facebook, youtube dan media sosial lainnya.
Selain kegiatan diskusi dan sosialisasi platform digital, acara juga diisi dengan sesi berbagi tiga orang narasumber kepada para guru. Sesi berbagi dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom.
Dua pembicara yang berbagi pengalaman yaitu Mauritz Panggabean Ph.D dari Norwegia dan Prof. Juliana Sutanto dan anaknya Rafael yang masih kelas 5 SD dari Lancester, Inggris.
Mauritz berbagi tentang pengalamannya sebagai seorang dosen dan seorang pekerja profesional di bidangnya. Ia menyampaikan apa hal yang seharusnya dimiliki guru dalam menyiapkan siswa di abad 21 ini.
Ia menyampaikan agar guru punya visi dalam kelasnya. Sebagai dosen, ia punya 4 tujuan dalam mengajar; pengetahuan, pengertian, inspirasi dan transformasi.
Pengetahuan dan pengertian ia kelompokkan sebagai tugas pengajaran dan inspirasi dan transformasi ia kelompokkan sebagai tugas pendidikan.
Prof Juliana adalah seorang professor di Universitas Lancester, Inggris. Namun, dalam pertemuan itu dia lebih banyak meminta anaknya Rafael untuk bercerita tentang pengalaman belajarnya sebagai siswa kelas 5 SD di Lancester.
Lancester adalah kota pendidikan yang sangat disukai di Inggris. Banyak siswa dari kota lain belajar di sini. Sekolahnya sangat inklusif dan sejak SD malah penekanannya adalah pendidikan karakter bukan akademik.
Sekolahnya sangat toleran dan diajarkan untuk tidak menilai orang dari warna kulit, agama dan penampilannya.
Setelah presentasi tentang platform digital Inspirasi Toba dan sharing session dari dua nara sumber, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. Para guru sangat antuasias memberikan tanggapan dan masukan pada saat sesi diskusi ini.
Sebagai tindak lanjut, direncanakan juga untuk membuat grup diskusi untuk semua peserta yang hadir. Kemudian di bagian akhir, acara dilanjutkan dengan foto bersama oleh semua peserta yang hadir.
Perlu juga diinformasikan bahwa kegiatan diskusi dan sosialisasi ini terselanggara berkat dukungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi Republik Indonesia melalui program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS DITJEN DIKTIRISTEK 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kegiatan yang berlangsung, Selasa (21/12) ini dihadiri oleh 31 guru yang berasal dari guru-guru PAUD, TK, SD, SMP dan SMA di Kabupaten Toba. Platform Digital Inspirasi Toba ini diinisiasi dan dibuat oleh Deni Lumbantoruan, dosen Institut Teknologi Del.
Platform digital Inspirasi Toba merupakan aplikasi digital yang bertujuan untuk memfasilitasi dan menghubungkan para mitra inspirator yang berasal dari berbagai tempat dan berbagai latar belakang dengan para pelajar yang ada di dataran tinggi Toba.
Baca juga: Kementerian PUPR rampungkan penataan Pantai Bebas Parapat di Sumut
Metoda ini juga menjadi feasible dengan memperhatikan fenomena dimana sebagian besar pelajar yang sudah intensif menggunakan internet. Mereka dapat mengakses internet melalui warnet, internet sekolah dan telepon pintar.
Inspirasi Toba diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi yang bermanfaat, yang mampu menambah wawasan, pengetahuan dan motivasi para pelajar di daerah dataran tinggi Toba.
Dan tidak hanya itu, InspirasiToba juga bisa menjadi salah satu alternatif sumber daya digital yang menarik bagi para pelajar, di luar facebook, youtube dan media sosial lainnya.
Selain kegiatan diskusi dan sosialisasi platform digital, acara juga diisi dengan sesi berbagi tiga orang narasumber kepada para guru. Sesi berbagi dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom.
Dua pembicara yang berbagi pengalaman yaitu Mauritz Panggabean Ph.D dari Norwegia dan Prof. Juliana Sutanto dan anaknya Rafael yang masih kelas 5 SD dari Lancester, Inggris.
Mauritz berbagi tentang pengalamannya sebagai seorang dosen dan seorang pekerja profesional di bidangnya. Ia menyampaikan apa hal yang seharusnya dimiliki guru dalam menyiapkan siswa di abad 21 ini.
Ia menyampaikan agar guru punya visi dalam kelasnya. Sebagai dosen, ia punya 4 tujuan dalam mengajar; pengetahuan, pengertian, inspirasi dan transformasi.
Pengetahuan dan pengertian ia kelompokkan sebagai tugas pengajaran dan inspirasi dan transformasi ia kelompokkan sebagai tugas pendidikan.
Prof Juliana adalah seorang professor di Universitas Lancester, Inggris. Namun, dalam pertemuan itu dia lebih banyak meminta anaknya Rafael untuk bercerita tentang pengalaman belajarnya sebagai siswa kelas 5 SD di Lancester.
Lancester adalah kota pendidikan yang sangat disukai di Inggris. Banyak siswa dari kota lain belajar di sini. Sekolahnya sangat inklusif dan sejak SD malah penekanannya adalah pendidikan karakter bukan akademik.
Sekolahnya sangat toleran dan diajarkan untuk tidak menilai orang dari warna kulit, agama dan penampilannya.
Setelah presentasi tentang platform digital Inspirasi Toba dan sharing session dari dua nara sumber, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. Para guru sangat antuasias memberikan tanggapan dan masukan pada saat sesi diskusi ini.
Sebagai tindak lanjut, direncanakan juga untuk membuat grup diskusi untuk semua peserta yang hadir. Kemudian di bagian akhir, acara dilanjutkan dengan foto bersama oleh semua peserta yang hadir.
Perlu juga diinformasikan bahwa kegiatan diskusi dan sosialisasi ini terselanggara berkat dukungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi Republik Indonesia melalui program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS DITJEN DIKTIRISTEK 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021