Kedeputian Geofisika, BMKG, melakukan pelatihan terpadu sebagai upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia petugas pemelihara seismograf Indonesia III.

Deputi Bidang Geofisika, BMKG Dr. Ir. Muhammad Sadly, saat membuka pelatihan tersebut secara daring, mengatakan saat ini BMKG telah memasang 411 sensor yang tersebar di Indonesia dan sudah beroperasi. 

Tahun ini ada 17 sensor yang sedang instalasi dan tahun 2022 akan ditambah lagi sebanyak 84 sensor.

Baca juga: Gempa magnitudo 5 guncang Sinabang Aceh

Untuk itu,kata dia, pentingnya pemahaman dan peningkatan SDM BMKG dengan training pemeliharaaan seismograp Indonesia 3 dalam menjaga kualitas sensor yang merupakan fungsi dan tugas pokok BMKG.

"Pemeliharan seismograh yang tersebar di Indonesia menjadi tanggungjawab bersama untuk dikawal BMKG dalam mengwujudkan Indonesia maju dan berdaulat dapat terlaksana," katanya.

Sementara Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Bambang Setiyo Prayitno, menjelaskan training ditujukan untuk peningkatan Kapasitas skill teknisi di UPT BMKG dalam pemeliharaan mandiri Indonesia 3. 

Sensor Seismograph saat ini memegang peran penting sebagai suply data dalam mendukung BMKG cepat, handal dan akurat dalam diseminasi informasi gempa dan Tsunami. 

Training pemeliharan pemeliharaan seismograf Indonesia III ini merupakan kelanjutan dari materi training system processing yang sebelumnya telah dilakukan pada Training pemeliharaan peralatan seismograf Indonesia II di Bandung. 

Training ini di ikuti oleh pegawai BMKG yang berasal dari UPT di seluruh Indonesia sebanyak 65 peserta.

Sementara Kepala Pusat Instrumentasi, Kalibrasi dan Rekayasa BMKG, Hanif Andi Nugraha, mengatakan, seismograf tersebar di Indonesia dan dipasang cukup jauh di beberapa kabupaten dan kota. 

Pemasangan sensor yang cukup jauh dari perkotaan ini memerlukan sistem jaringan komunikasi yang baik. 

"BMKG terus melakukan updating jaringan untuk mendukung jaringan seismic di Indonesia dan melakukan monitoring performan sensor yang tersebar di Indonesia," katanya.

Sementara Marzuki Sinambela, yang ikut hadir dalam kegiatan Training ini menjelaskan, persamaan persepsi dalam pemeliharan Seismograph ini memberikan pengalaman yang perlu ditingkatkan dalam kolaberasi bersama untuk peningkatan kualiatas sensor di Indonesia. Sensor Seismograph merupakan jantung BMKG dalam pengolahan data waveform untuk menghasilkan informasi gempabumi dan Tsunami.


 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021