Wali Kota Medan Bobby Nasution menyerahkan akte notaris koperasi Masjid Nurul Islam, karena telah menjalankan program masjid mandiri.
"Lewat masjid mandiri ini, saya berharap ekonomi syariah bisa dibangkitkan dari masjid," ujar Bobby usai menyerahkan akte notaris koperasi masjid di Masjid Nurul Islam, Medan, Jumat (3/12).
Selain itu, Bobby menyebut, bahwa masjid mandiri merupakan program yang bertujuan agar ke depan masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah.
Baca juga: Wali Kota Medan instruksikan bersihkan drainase 6.825 meter per hari
Melainkan sebagai roda penggerak perekonomian, sehingga memakmurkan para jamaah maupun warga yang tinggal di sekitar masjid melalui pemberdayaan ekonomi keumatan.
"Program ini fokus utamanya adalah pendidikan, dan basis ekonomi keumatan. Artinya Pemkot Medan berkeinginan kuat membangun kemajuan ekonomi, dan peradaban Islam dari masjid," kata Bobby.
Program masjid mandiri ini, lanjutnya, juga sebagai solusi mengatasi kemiskinan di sekitar masjid, dan menjadi tanggung jawab badan kenaziran masjid (BKM) bagi warga yang hidupnya serba kekurangan.
"Saat ini ada 1.115 masjid yang ada di Kota Medan. Jika sudah menerapkan program masjid mandiri, maka masjid saling bersaing untuk mensejahterakan masyarakat," terang Wali Kota Bobby.
Ketua BKM Masjid Nurul Islam, Syahlan Jukhri Nasution, mengapresiasi kehadiran Wali Kota Medan dan jajarannya berikut memperkenalkan program masjid mandiri Pemkot Medan.
"Kami memiliki program santunan fakir miskin. Jadi setiap subuh, kami menyantuni fakir miskin 25 orang dengan beras masing-masing seberat enam ons," katanya.
Untuk mendidik anak-anak remaja, BKM memiliki program remaja cinta masjid dengan kegiatan kajian Islam, dan subuh berjamaah yang menyisihkan Rp2 ribu dilaksanakan sebulan sekali.
"Kami juga memiliki becak layanan jemput antar jamaah, khusus lansia. Becak ini memudahkan jamaah melaksanakan ibadah ke masjid," terang Syahlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Lewat masjid mandiri ini, saya berharap ekonomi syariah bisa dibangkitkan dari masjid," ujar Bobby usai menyerahkan akte notaris koperasi masjid di Masjid Nurul Islam, Medan, Jumat (3/12).
Selain itu, Bobby menyebut, bahwa masjid mandiri merupakan program yang bertujuan agar ke depan masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah.
Baca juga: Wali Kota Medan instruksikan bersihkan drainase 6.825 meter per hari
Melainkan sebagai roda penggerak perekonomian, sehingga memakmurkan para jamaah maupun warga yang tinggal di sekitar masjid melalui pemberdayaan ekonomi keumatan.
"Program ini fokus utamanya adalah pendidikan, dan basis ekonomi keumatan. Artinya Pemkot Medan berkeinginan kuat membangun kemajuan ekonomi, dan peradaban Islam dari masjid," kata Bobby.
Program masjid mandiri ini, lanjutnya, juga sebagai solusi mengatasi kemiskinan di sekitar masjid, dan menjadi tanggung jawab badan kenaziran masjid (BKM) bagi warga yang hidupnya serba kekurangan.
"Saat ini ada 1.115 masjid yang ada di Kota Medan. Jika sudah menerapkan program masjid mandiri, maka masjid saling bersaing untuk mensejahterakan masyarakat," terang Wali Kota Bobby.
Ketua BKM Masjid Nurul Islam, Syahlan Jukhri Nasution, mengapresiasi kehadiran Wali Kota Medan dan jajarannya berikut memperkenalkan program masjid mandiri Pemkot Medan.
"Kami memiliki program santunan fakir miskin. Jadi setiap subuh, kami menyantuni fakir miskin 25 orang dengan beras masing-masing seberat enam ons," katanya.
Untuk mendidik anak-anak remaja, BKM memiliki program remaja cinta masjid dengan kegiatan kajian Islam, dan subuh berjamaah yang menyisihkan Rp2 ribu dilaksanakan sebulan sekali.
"Kami juga memiliki becak layanan jemput antar jamaah, khusus lansia. Becak ini memudahkan jamaah melaksanakan ibadah ke masjid," terang Syahlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021