Masih ingat dengan Rusmawati Sibarani (65) wanita tua yang nekat mencegat Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani saat hendak masuk ke mobilnya usai menghadiri suatu acara di Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri Tapteng, Jumat (29/11) yang lalu?

Sekarang, rumah Rusmawati sedang dalam proses pembangunan, seperti yang pernah dijanjikan oleh Bupati Bakhtiar.

Hasil amatan di lokasi, gubuk yang sudah reyot yang sebelumnya ditempati Rusmawati bersama suaminya Amir Hamzah Sitompul, (70) dan seorang anaknya yang mengalami gangguan mental, telah rata dengan tanah.

Demikian juga dengan pondasi rumah yang sebelumnya terbuat dari tiang kayu, kini berganti dengan pondasi permanen.

Baca juga: Perjuangan Rusmawati Sibarani temui Bupati membuahkan hasil, Bupati: Besok rumahnya saya bangun pakai uang pribadi

Menurut Antonius Lase, (32) selaku kepala tukang yang mengerjakan rumah Rusmawati, tahapan pembangunan telah dimulai sehari sesudah kedatangan Bupati.

"Jumat pak Bupati datang, Sabtunya sudah masuk bahan bangunan, batu bata, pasir, kayu dan besi," kata Antonius yang ditemui sedang merakit besi pondasi rumah Rusmawati.

Sesuai dengan target, rumah itu akan selesai dikerjakan paling lama 2 bulan ke depan, karena kondisi cuaca yang belakangan ini sering hujan. Dan untuk sementara,  Rusmawati dan keluarganya tinggal di pondok kecil yang didirikan di belakang bangunan.

"Kami bangun dulu pondok biar ada tempat tinggal untuk mereka, barulah kami bongkar rumahnya," terang Lase.

Sementara itu, Amir Hamzah Sitompul, (70) suami Rusmawati yang saat itu baru selesai sholat di pondoknya waktu ditemui media ini, mengaku sangat bahagia dan bersyukur dengan bantuan Bupati Tapteng tersebut.

Hingga kini katanya, dia masih serasa  bermimpi kalau rumahnya benar-benar dibangun oleh Bupati Tapteng.

"Alhamdulillah, ya senang lah," kata Amir Hamzah sambil tersenyum bahagia.

Amir Hamzah dan keluarganya berharap setelah rumah mereka selesai dibangun, bisa ketemu lagi dengan Bupati Tapteng.

“Nanti kalau sudah selesai dibangun, ingin berterima kasih langsung kepada Pak Bupati dan ibu yang dermawan itu. Kami ingin minta doa keselamatan dari orang yang telah membantu kami,” harapnya.
 
Proses pembangunan rumah Rusmawati yang saat ini sudah masuk tahap pondasi. Sesuai dengan gambar, rumah bantuan pribadi dari Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani ini, akan dibangun permanen lengkap pakai plafon dan lantai keramik. (ANTARA/Jason Gultom)

Dan sesuai dengan gambar yang diterima Lase selaku kepala tukang, rumah Rusmawati dibangun permanen, lengkap pakai plafon dan lantainya terbuat dari keramik. 

Sebagaimana diberitakan sebrlumnya, Rusmawati nekat mencegat Bupati Tapteng saat hendak masuk ke mobilnya. Melihat seorang wanita tua menangis di hadapannya, Bupati Bakhtiar merasa kaget dan langsung menghampiri dan memeluknya serta menanyakan apa masalah yang dihadapinya.

Setelah mengungkapkan keluhan hatinya, Bupati kemudian mengikuti Rusmawati dengan berjalan kaki ke rumahnya, yang lokasinya tidak jauh dari tempat kegiatan yang dihadiri Bupati.

Melihat kondisi rumah Rusmawati yang tidak layak huni, Bupati kemudian menjanjikan akan membangun rumah tersebut.

Tak hanya itu, sebelum pergi, Bupati memberi Rusmawati dan keluarganya sejumlah uang untuk digunakan membeli kebutuhan mereka sehari-hari.

Mendengar rumahnya akan dibangun, Rusmawati pun menangis karena bahagia. Bahkan, ibu 5 anak itu sempat pingsan beberapa saat.

Diketahui, setiap hari keluarga Rusmawati selalu khawatir kalau suatu saat rumah tersebut rubuh dan menimpa mereka. Apalagi saat hujan turun dengan deras disertai angin kencang.

Membangun rumah tersebut menjadi layak huni rasanya mustahil bagi pasangan tua ini. Sebab, hanya untuk makan sehari-hari saja mereka sudah kewalahan.

Mereka hanya mengandalkan penghasilan dari mencari pelepah sawit untuk dijadikan sapu lidi, yang harga jualnya pun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Beruntung tetangga mereka sering membantu untuk kebutuhan sehari-hari.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021