Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menerima pujian dari dewan juri Anugrah Tangguh Adhiwirasana akibat menurunkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi level 2.

"Status PPPKM Kota Medan dari level 4 jadi level 2 dapat apresiasi sekaligus pujian dari dewan juri penyelenggara Anugrah Tangguh Adhiwirasana," kata Bobby di Medan, Jumat (29/10).

Hal itu terungkap dalam sesi wawancara 30 besar kandidat peraih Wira Sandya Laksana Anugrah Tangguh Adhiwirasana secara virtual di Kantor Wali Kota Medan, Kamis (28/10).

Baca juga: Pemkot Medan perluas cakupan vaksinasi COVID-19

Wali kota mengatakan, penurunan status PPKM ini dinilai terbilang sangat cepat, karena hanya dalam waktu sekitar tiga bulan dan menjadi salah satu pertanyaan utama sesi wawancara.

"Penurunan ini tidak terlepas dari monitoring dilakukan selama ini. Monitoring semula merupakan kegiatan dalam skala besar, kita ubah menjadi skala lebih kecil," kata Bobby.

Meski Kota Medan tidak memiliki RT dan RW, lanjut dia, tapi mempunyai kepala lingkungan (kepling) yang berjumlah 2.001 orang dari 151 kelurahan.

Wali kota mengaku, peran kepling ini dimanfaatkan untuk monitoring pengawasan, termasuk kepatuhan protokol kesehatan dan pendataan dilakukan setiap hari yang masuk ke dalam pendataan Kota Medan.

"Data-data ini kami kirimkan ke masing-masing kecamatan, dan wajib diketahui kelurahan dan puskesmas. Kepling wajib mendatangi dan 'cross check'. Inilah cara monitoring yang kami lakukan," terang Bobby.

Seperti diketahui, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, masuk 30 nominator perwakilan daerah di Indonesia dalam Anugerah Tangguh Adhiwirasana digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

"Selain itu, kami juga membangun kolaborasi dan kerjasama TNI/Polri melibatkan petugas Babinsa dan Bhabinkantibmas melakukan monitoring," kata Wali Kota Medan.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021