Korea Selatan siap melakukan uji peluncuran pertama roket buatan dalam negeri ke luar angkasa pada Kamis (21/10) sebagai langkah besar untuk memulai program luar angkasa negara itu.

Roket KSLV-II NURI tiga tahap yang dihiasi dengan bendera Korea Selatan berdiri di landasan peluncurannya di Pusat Antariksa Korea Selatan, Naro.

Peluncuran Roket KSLV-II NURI itu dijadwalkan pada pukul 16.00 waktu setempat.

Baca juga: Inilah yang perlu diketahui tentang virus corona saat ini

Roket NURI, atau "dunia", dirancang untuk menempatkan muatan 1,5 ton ke orbit pada ketinggian 600 km hingga 800 km (373 mil-497 mil) di atas Bumi.

Korea Selatan berencana meluncurkan satelit pengawasan, navigasi, dan komunikasi, serta satelit bulan.

Roket seberat 200 ton itu dipindahkan ke landasan peluncurannya pada Rabu (20/10) dan diangkat ke posisinya.

"Semua persiapan dan pemeriksaan telah dilakukan," kata Kementerian Sains dan Teknologi Korea Selatan dalam pernyataan.

Peluncuran luar angkasa telah lama menjadi isu sensitif di Semenanjung Korea. Di kawasan itu, Korea Utara menghadapi sanksi atas program rudal balistik bersenjata nuklirnya.

Korea Selatan berencana untuk meluncurkan berbagai satelit militer pada masa depan, tetapi para pejabat menyangkal bahwa NURI dapat berfungsi sebagai senjata.

Sebelumnya pada 2013, roket Korea Selatan yang dikembangkan bersama dengan Rusia diluncurkan setelah melalui beberapa kali penundaan dan serangkaian uji coba.

Adanya kendaraan peluncuran roket sendiri memberikan Korea Selatan fleksibilitas untuk menentukan jenis muatan dan jadwal peluncuran, serta melindungi muatan "rahasia" seperti satelit mata-mata, kata para pejabat kepada Reuters.


Sumber : Reuters
 

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021