Perusahaan panasbumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang beroperasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengadakan diskusi publik terkait penyampaian hasil studi dampak lingkungan dan sosial.

Diskusi publik tersebut dilaksanakan di gedung Serba Guna, Desa Parbangunan Kecamatan Panyabungan, Kamis (30/9).

Hasil studi dampak lingkungan dan sosial disampaikan perwakilan dari PT AECOM. Sementara peserta kegiatan konsultasi ini yaitu perwakilan masyarakat dari Desa yang berada di wilayah kerja panas bumi.

Baca juga: APBD perubahan 2021 Madina disahkan Rp1,6 triliun

Manajer Community Development and Community Relations (CDCR), Nina Gultom dalam rilisnya yang diterima ANTARA menyampaikan, selain bertujuan menyampaikan hasil studi dampak lingkungan dan sosial, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan saran dan masukan dari masyarakat melalui sesi tanya jawab

"Pada kegiatan tadi, masyarakat menyampaikan agar dampak lingkungan dikelola secara baik. Termasuk penyerapan tenaga kerja lokal dengan optimal, melalui pelatihan kompetensi dan sertifikasi. Program CSR juga agar dijalankan dengan efektif sehingga dapat dirasakan masyarakat manfaatnya dengan baik," sebut Nina.

Ia menambahkan, perusahaan telah memiliki rencana mitigasi dan pengelolaan dampak yang dicantumkan dalam hasil Studi Penilaian Dampak Lingkungan dan Sosial (ESIA). Dan, perusahaan akan menindaklanjuti masukan masyarakat dengan berkomunikasi dan berkoordinasi secara lebih intensif. 

"Termasuk berperan serta menjaga kearifan lokal, itu sudah bagian tanggung jawab perusahaan," tambahnya

Di sisi lain, Nina Gultom menyebut kegiatan ini dilakukan atas izin Satgas COVID-19 Mandailing Natal dan dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Jumlah pesertanya dibatasi, kalau pun misalnya ada teman-teman yang bilang kegiatan ini tertutup, itu dikarenakan aturan yang mengharuskan demikian, dan kami mohon dimaklumi karena kita masih di situasi pandemi," pungkasnya.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021