Rencananya pembelajaran tatap muka (PTM) untuk PAUD, SD dan SMP se Kota Medan mulai berjalan Senin 4 Oktober 2021 mendatang. Pemkot Medan terus mematangkan mempersiapkan pelaksanaan PTM.
Wali Kota Medan Bobby Nasution, menjelaskan persiapan PTM dimulai dari menggenjot vaksinasi khusus pelajar berusia 12-17 tahun. Selain itu, sarana prasarana atau fasilitas seperti tempat cuci tangan dan sebagainya untuk menunjang penerapan protokol kesehatan (prokes) juga di perbanyak.
Menurut dia, itu penting dipersiapkan untuk menjaga peserta didik terpapar COVID-19 saat PTM berlangsung.
Baca juga: Pemkot Medan tegaskan tidak akan suntikan modal ke BUMD
"Fasilitasnya sudah memadai, hanya tidak cukup dari fasilitas saja namun kesehatan juga, keterlindungan kesehatan dari anak-anak kita juga harus kita pastikan melalui vaksinasi," katanya, Kamis (30/9).
Pencegahan penyebaran COVID-19, dibilang Bobby bukan hanya di sekolah saja. Tetapi saat murid ke luar dari sekolah.
"Ini yang harus bisa kita pastikan melalui vaksinasi yang bisa menjaga diri mereka dari COVID-19," jelasnya.
Sarana dan fasilitas penunjang prokes di tiap sekolah, ujar Bobby, sudah dipersiapkan sejak lama sesuai dengan buku panduan yang telah diberikan oleh Dinas Pendidikan. Sebab pembelajaran tatap muka ini sudah lama dinantikan oleh para siswa maupun orangtua siswa.
"Bahkan diawal tahun pelajaran mereka berfikir sudah bisa dilakukan pembelajaran tatap muka, namun karena kita masuk kedalam PPKM darurat makanya ditunda," terangnya.
Selain melengkapi sarana dan prasaran prokes di sekolah, ia juga menjelaskan nantinya akan ada pembatasan jumlah siswa dalam satu kelas. Di mana hanya 25 persen murid yang diperbolehkan mengikuti pelajaran di dalam kelas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Wali Kota Medan Bobby Nasution, menjelaskan persiapan PTM dimulai dari menggenjot vaksinasi khusus pelajar berusia 12-17 tahun. Selain itu, sarana prasarana atau fasilitas seperti tempat cuci tangan dan sebagainya untuk menunjang penerapan protokol kesehatan (prokes) juga di perbanyak.
Menurut dia, itu penting dipersiapkan untuk menjaga peserta didik terpapar COVID-19 saat PTM berlangsung.
Baca juga: Pemkot Medan tegaskan tidak akan suntikan modal ke BUMD
"Fasilitasnya sudah memadai, hanya tidak cukup dari fasilitas saja namun kesehatan juga, keterlindungan kesehatan dari anak-anak kita juga harus kita pastikan melalui vaksinasi," katanya, Kamis (30/9).
Pencegahan penyebaran COVID-19, dibilang Bobby bukan hanya di sekolah saja. Tetapi saat murid ke luar dari sekolah.
"Ini yang harus bisa kita pastikan melalui vaksinasi yang bisa menjaga diri mereka dari COVID-19," jelasnya.
Sarana dan fasilitas penunjang prokes di tiap sekolah, ujar Bobby, sudah dipersiapkan sejak lama sesuai dengan buku panduan yang telah diberikan oleh Dinas Pendidikan. Sebab pembelajaran tatap muka ini sudah lama dinantikan oleh para siswa maupun orangtua siswa.
"Bahkan diawal tahun pelajaran mereka berfikir sudah bisa dilakukan pembelajaran tatap muka, namun karena kita masuk kedalam PPKM darurat makanya ditunda," terangnya.
Selain melengkapi sarana dan prasaran prokes di sekolah, ia juga menjelaskan nantinya akan ada pembatasan jumlah siswa dalam satu kelas. Di mana hanya 25 persen murid yang diperbolehkan mengikuti pelajaran di dalam kelas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021