Ketua panitia pelaksana pertandingan PSMS, Julius Raja dan Local General Coordinator (LGC) Pesta Lumban Gaol memantau kondisi terkini Stadion Teladan Medan, Kamis (9/9) sore.

Kehadiran mereka pun menyahuti kesiapan Stadion Teladan sebagai salah satu venue yang diajukan sebagai tuan rumah pelaksanaan kompetisi Liga 2 Indonesia.

"Kami datang kemari untuk mengecek persiapan awal sebelum tim verifikasi dari PSSI dan PT LIB selaku operator liga datang ke Medan. Karena sebelumnya kita sudah menerima surat dari mereka menanya kesiapan kita. Tentu kita sampaikan kita siap jika ditunjuk menjadi tuan rumah Liga 2 nantinya," kata Julius Raja.

Namun sambung pria yang juga menjabat Sekum PSMS Medan itu, sisa waktu dua minggu ini pihaknya harus segera membenahi kondisi beberapa hal yang urgen seperti rumput.

Baca juga: Skuat PSMS jalani swab antigen jelang tour Pekanbaru

"Misalnya diratakan sedikit atau digiling dan ditamani rumputnya. Serta ada juga beberapa yang harus diperbaiki di sektor Timur, supaya bisa dipergunakan nantinya. Selain itu juga kita berencana mengganti jaring gawang dengan yang baru karena kondisinya sudah tidak begitu layak untuk pertandingan besar," terangnya.

Disinggung sejumlah ruang seperti kamar ganti pemain dan toilet serta ruang lainnya, Ia mengaku tak begitu memiliki kendala dan dalam kondisi baik.

Hanya saja untuk memuluskan langkah mereka, pihak Panpel rencananya akan melaporkan ke wali kota dan gubernur untuk berkordinasi agar pengerjaannya bisa dilakukan dengan cepat.

"Kita harus melapor ke wali kota agar beliau bisa memberikan arahan untuk pembenahan stadion. Begitu juga kita akan melapor ke gubernur mengenai hal ini. Kalau mereka sudah turun dan ikut meninjau langsung, dalam dua hari pun selesai barang ini," sebutnya.

Dalam kesempatan itu ia juga menyoroti permasalahan penerangan. Untuk itu ia akan mengecek kesiapan lampu stadion pada malam hari.

"Malam hari kita juga akan kemari untuk mengecek pencahayaan, karena pencahayaan harus terfokus ke lapangan. Nantinya juga tim verifikasi bakal mengecek mengenai cahaya apakah layak atau tidak untuk melakukan laga pada malam hari," ungkapnya.

"Yang terpenting adalah bagaimana penanganan COVID-19. Karena itu kita harus melakukan kerjasama dengan gugus tugas dan petugas Dinkes Kota Medan dan Provinsi Sumut. Kita tidak mau Stadion Teladan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19," tambahnya.

Terakhir ia juga menegaskan sesuai arahan PT LIB dan PSSI bahwa di setiap laga hanya membolehkan 299 orang di dalam Stadion.

"Baik itu kedua tim, ofisial, media, perangkat pertandingan termasuk anak gawang. Jadi seperti biasanya setiap bola keluar disemprot terlebih dahulu agar semua tetap steril dan mencegah penularan virus," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021