Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa sekitar 450 ribu tenaga kesehatan di Indonesia sudah mendapat vaksinasi COVID-19 dosis ketiga.
"Sudah kurang lebih 34 persen sumber daya manusia (bidang) kesehatan menerima suntikan dosis ketiga," katanya dalam rapat virtual bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau dari Jakarta, Rabu (25/8).
Menurut Budi, Bali dan Kepulauan Riau tercatat sebagai provinsi dengan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga pada sumber daya manusia bidang kesehatan paling tinggi.
Baca juga: Kemenkes sebut 88 juta dosis vaksin covid telah disuntikkan ke masyarakat
Dia juga mengatakan dalam dua pekan terakhir terjadi percepatan peningkatan cakupan vaksinasi dosis ketiga pada tenaga kesehatan.
"Pada saat pertama kali kita belum belum bisa mendapatkan penerimaan yang full (penuh) dari para tenaga kesehatan, karena takut ada dampaknya, terutama kalau vaksin itu mixing (dari produsen berbeda)," katanya.
"Memang bagi para nakes yang suntikan ketiganya tidak nyaman dengan platform yang berbeda. Kita tetap membuka opsi untuk booster ketiganya dengan platform yang sama," katanya.
Kendati demikian, Menteri Kesehatan mengatakan bahwa sekarang tingkat penerimaan tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga sudah jauh lebih tinggi, terlihat dari semakin banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang mendapat suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Sudah kurang lebih 34 persen sumber daya manusia (bidang) kesehatan menerima suntikan dosis ketiga," katanya dalam rapat virtual bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau dari Jakarta, Rabu (25/8).
Menurut Budi, Bali dan Kepulauan Riau tercatat sebagai provinsi dengan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga pada sumber daya manusia bidang kesehatan paling tinggi.
Baca juga: Kemenkes sebut 88 juta dosis vaksin covid telah disuntikkan ke masyarakat
Dia juga mengatakan dalam dua pekan terakhir terjadi percepatan peningkatan cakupan vaksinasi dosis ketiga pada tenaga kesehatan.
"Pada saat pertama kali kita belum belum bisa mendapatkan penerimaan yang full (penuh) dari para tenaga kesehatan, karena takut ada dampaknya, terutama kalau vaksin itu mixing (dari produsen berbeda)," katanya.
"Memang bagi para nakes yang suntikan ketiganya tidak nyaman dengan platform yang berbeda. Kita tetap membuka opsi untuk booster ketiganya dengan platform yang sama," katanya.
Kendati demikian, Menteri Kesehatan mengatakan bahwa sekarang tingkat penerimaan tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga sudah jauh lebih tinggi, terlihat dari semakin banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang mendapat suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021