Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan dukungan atas upaya percepatan vaksinasi COVID-19 di sekitar kawasan Danau Toba yang merupakan sinergi pemerintah bersama elemen masyarakat setempat.
"Langkah Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) bersama Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah mempercepat vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, harus didukung," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan yang diterima saat pertemuan virtual dengan KMDT di Jakarta, Minggu (8/8).
Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, mengatakan bahwa langkah itu menunjukkan besarnya semangat gotong royong dalam mengatasi pandemi COVID-19.
Baca juga: Penerima vaksin lengkap di Indonesia capai 23,7 juta orang
Ia menyebutkan ada fungsi pemerintah selaku pemangku kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah, ada peran instansi terkait di sektor kesehatan masyarakat, ada kontribusi organisasi kemasyarakatan, dan ada peran serta masyarakat dalam menyukseskan program pengendalian pandemi.
Program vaksinasi COVID-19, menurut Bamsoet, sangat penting yakni sebagai upaya perlindungan diri pribadi dan orang lain di sekitar guna menurunkan tingkat penyebaran virus, menurunkan angka fatalitas (baik kesakitan maupun kematian), serta untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) pada masyarakat.
Bamsoet menjelaskan bahwa hingga Sabtu (7/8) terdapat lebih dari 3,6 juta kasus COVID-19 terkonfirmasi dengan angka kesembuhan mencapai lebih dari tiga juta orang dan angka kematian mencapai lebih dari 105.000 orang.
Baca juga: Pemkot Tebing Tinggi gelar kembali vaksinasi
Secara nasional, tingkat positivity rate masih cukup tinggi, yakni mencapai 22 persen, atau jauh lebih tinggi daripada ambang batas toleransi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
Politikus Partai Golkar ini juga menyebut pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 harus diberikan kepada lebih dari 208 juta jiwa penduduk Indonesia. Saat ini, baru sekitar 50 juta orang telah mendapatkan vaksinasi tahap pertama, dan lebih dari 23 juta orang yang telah mendapatkan vaksinasi tahap kedua.
Berkaca pada program vaksinasi sejauh ini yang masih belum optimal menjangkau berbagai lapisan masyarakat, Bamsoet memandang perlu upaya-upaya untuk mendorong percepatan program vaksinasi.
Selain itu, dia menyatakan setelah pandemi COVID-19 pariwisata Danau Toba akan segera bangkit.
Sejak pertengahan tahun 2019, Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu dari lima kawasan destinasi wisata yang mendapat prioritas untuk dikembangkan melalui program Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas selain Candi Borobudur, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Oleh karena itu, selain pembangunan infrastruktur dan pengembangan investasi, lanjut dia, upaya percepatan pembangunan destinasi wisata Danau Toba juga membutuhkan langkah-langkah terobosan, kreasi, dan inovasi.
"Di sinilah pentingnya menyiapkan ketersediaan dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas agar dapat mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki Danau Toba," ujarnya.
Baca juga: Seluk beluk vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu juga mengatakan bahwa kaldera Danau Toba sebagai Global Geopark memiliki tiga aspek keragaman yang unik dan saling berkaitan satu sama lain, yakni keragaman geografis, keragaman hayati, dan keragaman budaya.
"Ini adalah sebuah daya tarik dan nilai jual yang dapat dioptimalkan untuk menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara," ujar Bamsoet.
Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Bupati Toba Poltak Sitorus, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Bupati Karo Cory Sebayang, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Barutu, Bupati Pakpak Barat Remigo Yolanda, Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, dan Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Langkah Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) bersama Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah mempercepat vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, harus didukung," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan yang diterima saat pertemuan virtual dengan KMDT di Jakarta, Minggu (8/8).
Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, mengatakan bahwa langkah itu menunjukkan besarnya semangat gotong royong dalam mengatasi pandemi COVID-19.
Baca juga: Penerima vaksin lengkap di Indonesia capai 23,7 juta orang
Ia menyebutkan ada fungsi pemerintah selaku pemangku kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah, ada peran instansi terkait di sektor kesehatan masyarakat, ada kontribusi organisasi kemasyarakatan, dan ada peran serta masyarakat dalam menyukseskan program pengendalian pandemi.
Program vaksinasi COVID-19, menurut Bamsoet, sangat penting yakni sebagai upaya perlindungan diri pribadi dan orang lain di sekitar guna menurunkan tingkat penyebaran virus, menurunkan angka fatalitas (baik kesakitan maupun kematian), serta untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) pada masyarakat.
Bamsoet menjelaskan bahwa hingga Sabtu (7/8) terdapat lebih dari 3,6 juta kasus COVID-19 terkonfirmasi dengan angka kesembuhan mencapai lebih dari tiga juta orang dan angka kematian mencapai lebih dari 105.000 orang.
Baca juga: Pemkot Tebing Tinggi gelar kembali vaksinasi
Secara nasional, tingkat positivity rate masih cukup tinggi, yakni mencapai 22 persen, atau jauh lebih tinggi daripada ambang batas toleransi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
Politikus Partai Golkar ini juga menyebut pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 harus diberikan kepada lebih dari 208 juta jiwa penduduk Indonesia. Saat ini, baru sekitar 50 juta orang telah mendapatkan vaksinasi tahap pertama, dan lebih dari 23 juta orang yang telah mendapatkan vaksinasi tahap kedua.
Berkaca pada program vaksinasi sejauh ini yang masih belum optimal menjangkau berbagai lapisan masyarakat, Bamsoet memandang perlu upaya-upaya untuk mendorong percepatan program vaksinasi.
Selain itu, dia menyatakan setelah pandemi COVID-19 pariwisata Danau Toba akan segera bangkit.
Sejak pertengahan tahun 2019, Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu dari lima kawasan destinasi wisata yang mendapat prioritas untuk dikembangkan melalui program Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas selain Candi Borobudur, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Oleh karena itu, selain pembangunan infrastruktur dan pengembangan investasi, lanjut dia, upaya percepatan pembangunan destinasi wisata Danau Toba juga membutuhkan langkah-langkah terobosan, kreasi, dan inovasi.
"Di sinilah pentingnya menyiapkan ketersediaan dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas agar dapat mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki Danau Toba," ujarnya.
Baca juga: Seluk beluk vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu juga mengatakan bahwa kaldera Danau Toba sebagai Global Geopark memiliki tiga aspek keragaman yang unik dan saling berkaitan satu sama lain, yakni keragaman geografis, keragaman hayati, dan keragaman budaya.
"Ini adalah sebuah daya tarik dan nilai jual yang dapat dioptimalkan untuk menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara," ujar Bamsoet.
Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Bupati Toba Poltak Sitorus, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Bupati Karo Cory Sebayang, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Barutu, Bupati Pakpak Barat Remigo Yolanda, Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, dan Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021