Pandemi COVID-19 telah menghantam berbagai sektor perekonomian masyarakat. Tidak terkecuali sektor wisata yang ada di berbagai berlahan nusantara.
Tak terkecuali Syaakira View and Resto, wisata alam di kaki Gunung Lubuk Raya, Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan salah satunya ikut terhempas pandemi.
"Sekarang pengunjung cukup sepi. Tingkat kunjungan wisata turun capai 70 persen," Indar Sakti Tanjung, Owner Syaakira View and Resto ketemu ANTARA di Sipirok, Jumat (29/7).
Baca juga: Bangkitkan ekonomi, MPIG Tapsel dorong petani bangun demplot kopi
Pada hari Sabtu dan Minggu akhir pekan biasanya pengunjung bisa mencapai 400 - 500 orang. Sekarang sudah tidak lagi atau tidak lebih 150 orang saja.
"Hari biasa pun demikian pengunjung drastis turun paling banyak 20 ke 30 orang dari sebelumnya seratusan orang dengan harga tiket masuk Rp15 ribu per orang," tambahnya.
Indar menceritakan bahwa pada masa diberlakukannya "new normal" atau normal baru masa COVID-19 pengunjung sudah mulai naik (normal), karena pengunjung wajib ikuti protokol kesehatan.
"Mirisnya akhir-akhir ini pengunjung kembali sepi setelah adanya PPKM oleh pemerintah. Dampaknya wisatawan luar yang selama ini banyak melakukan kunjungan sudah tidak lagi, demikian wisatawan lokal turut terpengaruh," katanya.
Pun demikian Syaakira View and Resto tetap bertekad membuka usahanya demi mempertahankan hidup lebih 25 orang karyawannya. Mulai dari muda-mudi hingga yang sudah berumah tangga.
"Sebenarnya tidak sampai hati menutup usaha ini untuk sementara, alasannya bagaimana dengan nasib para karyawan. Mereka juga butuh hidup apalagi ekonomi sekarang sulit akibat COVID-19," katanya.
Lita Salsabillah Pohan (19) salah seorang mahasiswa di Bandung, Jawa Barat penduduk Kota Padang Sidempuan yang mengaku jenuh mengikuti proses perkuliahan secara Daring sengaja sering mengunjungi alam Syaakira View and Resto.
"Menyeruput Kopi Marancar ditengah bersihnya udara alam Syaakira sambil belajar saya nilai bisa meningkatkan imunitas tubuh apalagi dimasa pandemi saat ini. Paru-paru menjadi bersih," kata Salsabillah berasalan suka berkunjung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Tak terkecuali Syaakira View and Resto, wisata alam di kaki Gunung Lubuk Raya, Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan salah satunya ikut terhempas pandemi.
"Sekarang pengunjung cukup sepi. Tingkat kunjungan wisata turun capai 70 persen," Indar Sakti Tanjung, Owner Syaakira View and Resto ketemu ANTARA di Sipirok, Jumat (29/7).
Baca juga: Bangkitkan ekonomi, MPIG Tapsel dorong petani bangun demplot kopi
Pada hari Sabtu dan Minggu akhir pekan biasanya pengunjung bisa mencapai 400 - 500 orang. Sekarang sudah tidak lagi atau tidak lebih 150 orang saja.
"Hari biasa pun demikian pengunjung drastis turun paling banyak 20 ke 30 orang dari sebelumnya seratusan orang dengan harga tiket masuk Rp15 ribu per orang," tambahnya.
Indar menceritakan bahwa pada masa diberlakukannya "new normal" atau normal baru masa COVID-19 pengunjung sudah mulai naik (normal), karena pengunjung wajib ikuti protokol kesehatan.
"Mirisnya akhir-akhir ini pengunjung kembali sepi setelah adanya PPKM oleh pemerintah. Dampaknya wisatawan luar yang selama ini banyak melakukan kunjungan sudah tidak lagi, demikian wisatawan lokal turut terpengaruh," katanya.
Pun demikian Syaakira View and Resto tetap bertekad membuka usahanya demi mempertahankan hidup lebih 25 orang karyawannya. Mulai dari muda-mudi hingga yang sudah berumah tangga.
"Sebenarnya tidak sampai hati menutup usaha ini untuk sementara, alasannya bagaimana dengan nasib para karyawan. Mereka juga butuh hidup apalagi ekonomi sekarang sulit akibat COVID-19," katanya.
Lita Salsabillah Pohan (19) salah seorang mahasiswa di Bandung, Jawa Barat penduduk Kota Padang Sidempuan yang mengaku jenuh mengikuti proses perkuliahan secara Daring sengaja sering mengunjungi alam Syaakira View and Resto.
"Menyeruput Kopi Marancar ditengah bersihnya udara alam Syaakira sambil belajar saya nilai bisa meningkatkan imunitas tubuh apalagi dimasa pandemi saat ini. Paru-paru menjadi bersih," kata Salsabillah berasalan suka berkunjung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021