Pegiat Literasi Digital dan RTIK Blitar Abdullah Umar menyebutkan efek negatif teknologi digital pada anak seperti, tumbuh menjadi pribadi yang egois dan sulit bergaul, serta aktifitas fisik anak yang berkurang, terlalu banyak bermain di perangkat digital. 

Ia ia katakan pada webiner Literasi Digital pada sesi Keamanan Digital dengan tema “Tips dan Pentingnya Internet Sehat" di Simalungun, Rabu, 7 Juli 2021, Jam 09.00 WIB

Tanamkan etika di era digital dengan cara mengajak kritis menyikapi informasi, menanamkan etika berkomunikasi di media sosial, dan memperkenalkan keanekaragaman dan situasi ekonomi. 

Baca juga: Peran orang tua memberikan pengajaran keamanan internet kepada sang buah hati

Jadikan anak sebagai pengguna internet anti-hoax dengan memberikan alasan utama mengakses internet seperti, update informasi, pekerjaan, waktu luang,  hiburan, bisnis, dan pendidikan. 

Langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari hoax adalah cek sumber berita, berbagi informasi, tidak terprovokasi, bandingkan informasi, dan perbanyak membaca. 

Ceo Galaseo Digital Marketing Agency Indonesia, Charlie M Sianipar menjelaskan tujuan dan media penyebaran hoax dengan mengadu domba, menyebarkan fitnah, dan mencemarkan nama baik, serta membuat cemas. 

Hoax paling banyak disebar asalah sosial politik, kesehatan, SARA. Karena, isu inilah yang paten dan jitu untuk memecah belah. 

Media penyebar hoax lewat platform digital daring melalui media sosial, whatsapp, meme, dan situs kaleng-kaleng. Hukuman penyebar hoax dapat terancam pasal 28 ayat 1 UU ITE. 

Konsekuensi yang dirasakan dapat menciptakan kecemasan, kebencian, dan permusuhan, sumber yang tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab,

Dilanjutkan dengan sesi Budaya Digital oleh Tigor Munthe yang membahas  bentuk dari hoax dapat berupa tulisan, foto, dan video. 

Sikap yang harus dilakukan harus bersikap skeptis, periksa waktu penerbitan, belajar menilai kabar, tanya pada ahli, dan periksa status verifikasi. Produksi hoax yang sifatnya destruktif dan negative harus terus dilawan oleh semua elemen masyarakat. 

Webinar diakhiri oleh Michelle Wanda (Aktris, Presenter, dan Influencer dengan followers 46,7 ribu). Michelle menyimpulkan materi yang sudah dibahas para narasumber ialah dan pentingnya berkiprah di dunia digital yang memiliki informasi tidak terbendung, suarakan pendapat di dunia digital. 

Informasi, identitas, dan jejak digital semua sosial media di periksa kembali demi menjaga keamanan. Tidak mudah kemakan hoax dengan cara mencari sumber berita, perbanyak membaca, dan tidak terprovokasi.


 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021