Italia menghadapi Austria dalam babak 16 besar EURO 2020 setelah melewati perjalanan gemilang selama fase grup.
Mereka akan ke London dengan salah satu tujuan memecahkan rekor timnas Italia pada 1930-an, 30 pertandingan tak terkalahkan.
Azzurri memenangi semua dari tiga pertandingan Grup A dengan mencetak tujuh gol, tidak kebobolan dan memainkan gaya sepak bola menyerang yang enak ditonton.
Baca juga: Timnas Ceko latihan menembak jelang 16 besar Euro 2020
Mengapa Azzurri sedemikian perkasa? Berkata kepada laman UEFA.com, reporter tim Italia Paolo Menicucci mengungkapkan lima faktor kunci yang membuat Italia seperti itu.
1. Semua pemain dilibatkan
Mancini pernah menjadi pemain yang sama sekali tak pernah diturunkan saat Piala Dunia 1990. Dia ingin hal seperti ini tidak menimpa skuad Azzurri saat ini.
Oleh karena itu, dari 26 pemain yang dia bawa ke Euro 2020, 25 pemain di antaranya sudah dia mainkan. Hanya satu yang belum, yakni kiper Alex Meret.
Gelandang serang Federico Bernardeschi menyebut faktor ini demikian penting karena membangun kesatuan dan kekompakan, karena semua merasa dilibatkan. "Menurut saya ini fundamental dalam mencapai hasil yang benar-benar besar," kata Bernardeschi.
2. Ciuman keberuntungan
Ingatkah Anda kepada ritual bek tengah Prancis Laurent Blanc yang mencium kepala kiper botak Fabien Barthez sebelum turun bermain? Nah, kebiasaan ini dilakukan juga oleh Azzurri, khususnya Leonardo Bonucci, terhadap asisten pelatih Mancini yang juga berkepala botak, Attilio Lombardo. Dia mendapat panggilan sayang dari para penggemarnya, "Rajawali Botak".
Dan si Rajawali Botak ini bukan sembarang asisten Mancini, karena dia juga mantan rekan satu tim Mancini sewaktu bermain dulu di Sampdoria. "Geng Sampdoria" sekarang lagi menguasai Azzurri, karena selain Lombardo ada juga Gianluca Vialli yang mengetuai delegasi Italia, dan trio Alberico Evani, Giulio Nuciari dan Fausto Salsano yang menjadi staf Mancini.
3. Maskot ciptaan peraih Oscar
Maskot Euro 2020 yang dinamai Skillzy itu adalah karya ciptaan mendiang seniman efek khusus Carlo Rambaldi yang orang Italia.
Rambaldi meraih tiga Oscar untuk karya special effect-nya dalam film King Kong (1977), Allien (1979) dan E.T. (1982).
Maskot buatan orang Italia ini memberikan keberuntungan kepada Azzurri sampai-sampai Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC) Gabriele Gravina menyatakan Italia bersiap "memberikan Oscar keempat kepada Carlo" Rambaldi yang meninggal dunia pada 2012.
4. Musik yang juga karya peraih Oscar
Musisi Italia peraih tiga Oscar, Giorgio Moroder, mengarang lagu 'Un'estate Italiana' yang dikenal sebagai soundtrack Piala Dunia 1990 di Italia.
Nah, lagu ini belakangan sering dinyanyikan para penggemar Azzurri dan juga pemain-pemain Italia, termasuk Giorgio Chiellini, yang menjadi "sesepuh" dalam skuad Azzurri sekarang, yang saat PIala Dunia 1990 sudah berusia sembilan tahun, sedangkan 19 pemain Italia lainnya belum lahir saat itu.
5. Pizza
Bukan cuma musik yang merayakan keberhasilan Azzurri masuk fase knockout, karena ternyata pizza juga ikut merayakannya.
Setelah menang melawan Wales, mendapat kunjungan dari Ciro Oliva, pembuat pizza terkenal dari kota Naples atau Napoli yang juga kawan baik striker Lorenzo Insigne. Oliva inilah yang menyajikan pizza kepada semua pemain untuk merayakan kemenangan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Mereka akan ke London dengan salah satu tujuan memecahkan rekor timnas Italia pada 1930-an, 30 pertandingan tak terkalahkan.
Azzurri memenangi semua dari tiga pertandingan Grup A dengan mencetak tujuh gol, tidak kebobolan dan memainkan gaya sepak bola menyerang yang enak ditonton.
Baca juga: Timnas Ceko latihan menembak jelang 16 besar Euro 2020
Mengapa Azzurri sedemikian perkasa? Berkata kepada laman UEFA.com, reporter tim Italia Paolo Menicucci mengungkapkan lima faktor kunci yang membuat Italia seperti itu.
1. Semua pemain dilibatkan
Mancini pernah menjadi pemain yang sama sekali tak pernah diturunkan saat Piala Dunia 1990. Dia ingin hal seperti ini tidak menimpa skuad Azzurri saat ini.
Oleh karena itu, dari 26 pemain yang dia bawa ke Euro 2020, 25 pemain di antaranya sudah dia mainkan. Hanya satu yang belum, yakni kiper Alex Meret.
Gelandang serang Federico Bernardeschi menyebut faktor ini demikian penting karena membangun kesatuan dan kekompakan, karena semua merasa dilibatkan. "Menurut saya ini fundamental dalam mencapai hasil yang benar-benar besar," kata Bernardeschi.
2. Ciuman keberuntungan
Ingatkah Anda kepada ritual bek tengah Prancis Laurent Blanc yang mencium kepala kiper botak Fabien Barthez sebelum turun bermain? Nah, kebiasaan ini dilakukan juga oleh Azzurri, khususnya Leonardo Bonucci, terhadap asisten pelatih Mancini yang juga berkepala botak, Attilio Lombardo. Dia mendapat panggilan sayang dari para penggemarnya, "Rajawali Botak".
Dan si Rajawali Botak ini bukan sembarang asisten Mancini, karena dia juga mantan rekan satu tim Mancini sewaktu bermain dulu di Sampdoria. "Geng Sampdoria" sekarang lagi menguasai Azzurri, karena selain Lombardo ada juga Gianluca Vialli yang mengetuai delegasi Italia, dan trio Alberico Evani, Giulio Nuciari dan Fausto Salsano yang menjadi staf Mancini.
3. Maskot ciptaan peraih Oscar
Maskot Euro 2020 yang dinamai Skillzy itu adalah karya ciptaan mendiang seniman efek khusus Carlo Rambaldi yang orang Italia.
Rambaldi meraih tiga Oscar untuk karya special effect-nya dalam film King Kong (1977), Allien (1979) dan E.T. (1982).
Maskot buatan orang Italia ini memberikan keberuntungan kepada Azzurri sampai-sampai Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC) Gabriele Gravina menyatakan Italia bersiap "memberikan Oscar keempat kepada Carlo" Rambaldi yang meninggal dunia pada 2012.
4. Musik yang juga karya peraih Oscar
Musisi Italia peraih tiga Oscar, Giorgio Moroder, mengarang lagu 'Un'estate Italiana' yang dikenal sebagai soundtrack Piala Dunia 1990 di Italia.
Nah, lagu ini belakangan sering dinyanyikan para penggemar Azzurri dan juga pemain-pemain Italia, termasuk Giorgio Chiellini, yang menjadi "sesepuh" dalam skuad Azzurri sekarang, yang saat PIala Dunia 1990 sudah berusia sembilan tahun, sedangkan 19 pemain Italia lainnya belum lahir saat itu.
5. Pizza
Bukan cuma musik yang merayakan keberhasilan Azzurri masuk fase knockout, karena ternyata pizza juga ikut merayakannya.
Setelah menang melawan Wales, mendapat kunjungan dari Ciro Oliva, pembuat pizza terkenal dari kota Naples atau Napoli yang juga kawan baik striker Lorenzo Insigne. Oliva inilah yang menyajikan pizza kepada semua pemain untuk merayakan kemenangan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021