Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah berharap pembangunan Bendungan Lau Simeme di Deliserdang yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, bisa rampung sesuai target awal yakni di 2022.

"Memang ada keterlambatan dalam memulai pembangunan bendungan Lau Simeme itu akibat masalah pembebasan lahan. Namun diharapkan, proyek itu tetap bisa selesai sesuai jadwal awal yakni di tahun 2022," ujarnya di Medan, Rabu (16/6).

Berdasarkan laporan, katanya, pembebasan lahan sudah berkisar 60 persen.

Baca juga: Gali potensi dan dorong UMKM di Tapsel, BI Sibolga gelar pelatihan desainer dan menjahit

"Bendungan Lau Simeme di Desa Kuala Dekah Lau, Kecamatan Sibiru Biru, Kabupaten Deliserdang itu untuk pembangkit listrik, sumber tambahan air bersih dan termasuk untuk alternatif mengatasi banjir di Kota Medan, " ujar ijeck panggilan akrab Musa Rajekshah

Bendungan Lau Simeme tersebut juga bisa menjadi objek wisata.

Bendungan Lau Simeme merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang yang diakibatkan besarnya debit air Sungai Percut dan Sungai Deli.
.
Bendungan itu diperhitungkan mampu menyediakan air baku sebesar 3.000 liter/detik.

Kepala BWS Sumatera II, Maman Noprayamin mengatakan, progres pembangunan Bendungan Lau Simeme telah mencapai 40 persen dengan pembangunan fisik sudah dilakukan sejak tahun 2018.

Pembangunan, katanya, dilaksanakan dengan dua paket yakni paket I senilai Rp806, 871 miliar yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika), dan paket II bernilai Rp581, 047 miliar dengan pelaksana PT Pembangunan Perumahan.

Mengenai permasalahan lahan, ujarnya, untuk wilayah batas hutan itu diselesaikan dengan mengikuti perubahan tapal batas hutan, dan secara administratif akan dilakukan pelepasan pada tahun 2021 ini juga.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021