Petani di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mulai ekspansi dengan pengembangan komoditi Talas Beneng asal Pandeglang Banten sebagai sumber ekonomi baru di tengah pandemi COVID-19.

"Kami yakin talas ini memberikan harapan baru kehidupan petani," kata Pandapotan Simanjuntak, Ketua Kelompok Tani (Koptan) "Unang Caci Baen Diho" Desa Purba Tua, Tantom Angkola, Tapsel menghubungi ANTARA, Senin (14/6).

Tahap pertama Koptan Unang Caci Bahen Diho ini sudah mulai menanam 10 ribu bibit Talas Beneng di atas lahan satu dari tujuh hektare lahan yang akan ditanami talas beneng kualitas ekspor ini. 

Baca juga: Bupati Tapsel panen perdana bawang merah bersama Karang Taruna

"Targetnya empat bulan setelah penanaman petani sudah bisa panen. Yang di panen itu daunnya. Umbinya dianggap celengan. Terserah tergantung petani kapan umbi mau di panen," katanya. 

Bibit-bibit talas ditanam dengan metode tumpang sari diantara komoditi petani. Karena tanaman talas ini membutuhkan tegakan pohon (pelindung).Baik pohon durian, pisang dan lainnya. 

"Sehingga tidak harus mengganggu komoditi yang sudah ada. Karena talas ini hanya memanfaatkan lahan-lahan kosong (tidur) agar produktif namun memiliki nilai ekonomis," katanya. 

Dikatakan, budidaya Talas Beneng ini baru kali pertama pengembangnya di Tapsel (Tantom Angkola) setelah Koptan Ulang Caci Baen Diho "MoU" pengusaha Talas Beneng Pandeglang, Banten. 

"Kini sudah ada 10 petani Tantom Angkola yang mau bermitra. Tidak tertutup kemungkinan bagi pemerintah maupun petani lain di Tapsel (kalau mau) bermitra. Kita siapkan bibit sekaligus menampung hasil panen," katanya. 

Untuk bibit harganya Rp3500 per pohon (tidak beda dengan harga di Pandeglang Banten). Koptan Ulang Caci Baen Diho nantinya menampung hasil panen daun basah talas Rp1000/kg. Empat lembar daun basah bisa mencapai berat 1 kilogram (kg).

Dikatakan, daun kering Talas Beneng untuk ekspor permintaan Negara Australia. Sebagai bahan baku tembakau herbal. Umbinya juga untuk menutupi pasar Eropa. Bahkan batangnya sudah mulai diolah menjadi bahan baku untuk kesehatan.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021