Gempa bumi yang terjadi di Nias Barat, Jumat (14/5), pukul 13.33.09 WIB dengan magnitudo 6,7 tidak menimbulkan kerusakan, baik bangunan maupun lainnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias Barat, Filipo Daeli, yang dihubungi dari Medan, mengatakan, sampai saat ini dari data yang dikumpulkan pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan yang diakibatkan gempa tersebut.

Meski demikian, pihaknya terus berupaya mencari dan menghimpun data yang lebih detail di lapangan, kemungkinan adanya kerusakan pada bangunan maupun fasilitas lain termasuk korban jiwa.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,2 di Nias Barat terasa hingga Gunungsitoli

"Sampai saat ini belum ada laporan adanya kerusakan sebagai dampak dari gempa itu. Mungkin karena pusat gempanya jauh. Nanti kami informasikan lebih lanjut perkembangannya," katanya.

Gempa bumi dengan magnitudo 6,7 dirasakan kuat oleh masyarakat di Kabupaten Nias Barat, pada Jumat (14/5) pukul 13:33 WIB, namun tidak berpotensi tsunami.

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kepala Sub Bidang Direktorat (Kasubdit) Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Barat Hiramo mengatakan guncangan gempa bumi tersebut sempat membuat masyarakat panik dan keluar rumah.

Baca juga: Masyarakat di sejumlah daerah rasakan guncangan kuat gempa Nias Barat

"Masyarakat panik dan keluar rumah,” kata Hiramo.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Nias Barat saat ini sedang melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi dan pihak terkait.

Sementara itu, berdasarkan hasil rekaman seismogram Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi tersebut berada pada 0,10 LU dan 96,53 BT di laut pada kedalaman 19 kilometer (km).

Apabila ditarik garis lurus, maka jarak pusat gempa tersebut berada pada 141 km Barat Daya Nias Barat, 151 km Barat Daya Nias Selatan, 172 km Barat Daya Nias, 455 km Barat Daya Medan dan 1.339 km Barat Laut Jakarta.

Menurut BMKG gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021