Wali Kota Binjai Amir Hamzah memimpin Rapat Pencegahan Penyebaran COVID-19 Kota Binjai bersama dengan Forkopimda serta perwakilan dari setiap rumah sakit swasta di Binjai, Kamis (6/5), karena terjadi tren peningkatan kasus belakangan ini.
Amir Hamzah mengatakan bahwa saat ini penyebaran COVID-19 di Binjai mengalami tren peningkatan yang mana peningkatan kali ini jauh lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya.
"Ini bakal meningkat lagi menjelang Lebaran dan mudik dan sesudah Lebaran 6-17 Mei. Itu perlu sama-sama kita antisipasi pelaksanaan cuti bersama menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah," katanya.
Baca juga: Pandemi COVID-19, Pemkot Binjai harus utamakan skala prioritas pembangunan
Amir Hamzah juga menyampaikan bahwa rumah sakit di Medan yang menangani masalah penerimaan atau yang menerima pasien COVID-19 itu sudah penuh, begitu juga halnya dengan di Kabupaten Langkat rumah sakitnya juga sudah penuh untuk pasien COVID-19.
Oleh karena itu, Amir Hamzah meminta semua pihak untuk mengantisipasi kemungkinan membludaknya pasien COVID ke depannya jika dilihat dari trennya yang kini makin hari makin meningkat.
"Kami dengan pihak Kepolisian dan pihak Kodim sudah melaksanakan antisipasi dan sosialisasi di kecamatan dengan melibatkan Kapolsek, Bhabinkamtibmas dan Danramil, Babinsa, Kecamatan untuk terus menyosialisasikan untuk tidak mudik lebaran tahun ini," katanya.
Baca juga: Amir Hamzah ingin mewujudkan Binjai maju, berbudaya dan religius
Termasuk hal-hal yang berkaitan mudik lebaran begitu juga dengan pihak kepolisian Polres Binjai sudah melakukan pengetatan jalur-jalur yang dianggap rawan untuk mengantisipasi arus mudik, katanya.
"Selain itu saya minta kepada semua rumah sakit yang ada di Binjai untuk dapat menyediakan minimal 10 bed untuk perawatan COVID-19 sebagai antisipasi lonjakan penyebarannya pra dan pasca Idul Fitri," katanya.
Kadis Kesehatan Binjai dr Sugianto SPOG menjelaskan adanya COVID-19 di Kota Binjai itu awalnya satu kasus kemudian semenjak bulan Ramadhan dan Idul Fitri di bulan Mei 2020 terjadi kenaikan sampai di bulan September 2020. Kemudian Oktober terjadi penurunan sampai di November 2020.
"Tapi di Desember awal mulai menanjak lagi dikarenakan adanya libur Natal dan Tahun Baru 2020, menanjak lagi sampai Januari 2021. Kemudian kita aman itu di bulan Februari tapi sekarang meningkat lagi," jelas Sugianto.
Sugianto menambahkan adapun beberapa penyebab peningkatan COVID- 19 ini adalah pertama masalah kesadaran apapun yang kita buat banyaknya regulasi yang kita penuhi tetapi kesadaran kita sendiri dan kesadaran masyarakat yang belum maksimal.
Selain itu tingginya mobilitas masyarakat kita melihat apalagi di bulan Ramadan sore udah puasa malam hari Tarawih. Kemudian pengaruh cuti bersama.
Turut hadir dalam rapat tersebut Dandim 0203 Langkat Letkol Inf Wisnu Joko Saputro, Kapolres Binjai AKBP Romadhoni Sutardjo Sik, Ketua DPRD Binjai H Noor Sri Syah Alam Putra ST, mewakili Kejaksaan Negeri Binjai Kasi Intel Iwan Roy Charles SH MH, Pj Sekdako Binjai Irwansyah Nasution S.Sos, Kepala BPJS Binjai Thomas serta perwakilan dari setiap rumah sakit di Binjai.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Amir Hamzah mengatakan bahwa saat ini penyebaran COVID-19 di Binjai mengalami tren peningkatan yang mana peningkatan kali ini jauh lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya.
"Ini bakal meningkat lagi menjelang Lebaran dan mudik dan sesudah Lebaran 6-17 Mei. Itu perlu sama-sama kita antisipasi pelaksanaan cuti bersama menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah," katanya.
Baca juga: Pandemi COVID-19, Pemkot Binjai harus utamakan skala prioritas pembangunan
Amir Hamzah juga menyampaikan bahwa rumah sakit di Medan yang menangani masalah penerimaan atau yang menerima pasien COVID-19 itu sudah penuh, begitu juga halnya dengan di Kabupaten Langkat rumah sakitnya juga sudah penuh untuk pasien COVID-19.
Oleh karena itu, Amir Hamzah meminta semua pihak untuk mengantisipasi kemungkinan membludaknya pasien COVID ke depannya jika dilihat dari trennya yang kini makin hari makin meningkat.
"Kami dengan pihak Kepolisian dan pihak Kodim sudah melaksanakan antisipasi dan sosialisasi di kecamatan dengan melibatkan Kapolsek, Bhabinkamtibmas dan Danramil, Babinsa, Kecamatan untuk terus menyosialisasikan untuk tidak mudik lebaran tahun ini," katanya.
Baca juga: Amir Hamzah ingin mewujudkan Binjai maju, berbudaya dan religius
Termasuk hal-hal yang berkaitan mudik lebaran begitu juga dengan pihak kepolisian Polres Binjai sudah melakukan pengetatan jalur-jalur yang dianggap rawan untuk mengantisipasi arus mudik, katanya.
"Selain itu saya minta kepada semua rumah sakit yang ada di Binjai untuk dapat menyediakan minimal 10 bed untuk perawatan COVID-19 sebagai antisipasi lonjakan penyebarannya pra dan pasca Idul Fitri," katanya.
Kadis Kesehatan Binjai dr Sugianto SPOG menjelaskan adanya COVID-19 di Kota Binjai itu awalnya satu kasus kemudian semenjak bulan Ramadhan dan Idul Fitri di bulan Mei 2020 terjadi kenaikan sampai di bulan September 2020. Kemudian Oktober terjadi penurunan sampai di November 2020.
"Tapi di Desember awal mulai menanjak lagi dikarenakan adanya libur Natal dan Tahun Baru 2020, menanjak lagi sampai Januari 2021. Kemudian kita aman itu di bulan Februari tapi sekarang meningkat lagi," jelas Sugianto.
Sugianto menambahkan adapun beberapa penyebab peningkatan COVID- 19 ini adalah pertama masalah kesadaran apapun yang kita buat banyaknya regulasi yang kita penuhi tetapi kesadaran kita sendiri dan kesadaran masyarakat yang belum maksimal.
Selain itu tingginya mobilitas masyarakat kita melihat apalagi di bulan Ramadan sore udah puasa malam hari Tarawih. Kemudian pengaruh cuti bersama.
Turut hadir dalam rapat tersebut Dandim 0203 Langkat Letkol Inf Wisnu Joko Saputro, Kapolres Binjai AKBP Romadhoni Sutardjo Sik, Ketua DPRD Binjai H Noor Sri Syah Alam Putra ST, mewakili Kejaksaan Negeri Binjai Kasi Intel Iwan Roy Charles SH MH, Pj Sekdako Binjai Irwansyah Nasution S.Sos, Kepala BPJS Binjai Thomas serta perwakilan dari setiap rumah sakit di Binjai.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021