Grand Prix Formula 1 Kanada, yang dijadwalkan pada 13 Juni di Montreal, resmi dibatalkan karena pandemi COVID-19 dan sebagai gantinya Turki akan menempati slot tersebut dalam kalender musim 2021.
"Karena langkah-langkah kesehatan diberlakukan untuk memerangi COVID-19, Grand Prix Kanada telah dibatalkan untuk tahun keduanya secara beruntun," demikian pernyataan resmi otoritas Kanada seperti dikutip AFP, Rabu.
"Ajang ini akan kembali tahun depan, akan tetapi," dan kesepakatan telah diraih antara penyelenggara dan pemerintah Kanada dan Quebec untuk memperpanjang gelaran tersebut selama dua tahun hingga 2023.
Otoritas F1 lewat pernyataan resmi singkatnya menyebut pembatasan perjalanan internasional yang diterapkan di Kanada menyebabkan mustahil bagi siapa saja yang terlibat di balapan untuk memasuki negara tersebut tanpa menjalani karantina 14 hari.
Baca juga: F1 akan perkenalkan format Sprint Qualifying di tiga Grand Prix musim ini
Sebagai gantinya, Turki akan menjadi tuan rumah balapan ketujuh di kalender itu pada 11-13 Juni, satu pekan setelah Grand Prix Azerbaijan.
"Saya ingin berterima kasih kepada promotor dan otoritas Kanada atas segala upaya mereka pada beberapa pekan terakhir tapi situasi perjalanan membuat rencana kami mustahil," kata CEO F1 Stefano Domenicali.
"Saya juga ingin berterima kasih kepada promotor dan otoritas di Turki atas kesediaan mereka menggelar balapan Formula 1."
Baca juga: GP Jepang tetap di Suzuka untuk tiga tahun ke depan
Keputusan tersebut mengakhiri ketidakjelasan selama beberapa pekan belakangan apakah ratusan staf yang harus terbang dari luar negeri bisa menggelar balapan di Kanada.
Otoritas Quebec dan Kanada sempat membahas kemungkinan menggelar balapan tanpa penonton atau memberi dispensasi karantina.
Setelah rutin digelar sejak 2005-2011, GP Turki di Istanbul Park, tahun lalu juga masuk kembali ke kalender dan menyaksikan Lewis Hamilton mengunci gelar juara dunia ketujuh kali dalam kariernya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Karena langkah-langkah kesehatan diberlakukan untuk memerangi COVID-19, Grand Prix Kanada telah dibatalkan untuk tahun keduanya secara beruntun," demikian pernyataan resmi otoritas Kanada seperti dikutip AFP, Rabu.
"Ajang ini akan kembali tahun depan, akan tetapi," dan kesepakatan telah diraih antara penyelenggara dan pemerintah Kanada dan Quebec untuk memperpanjang gelaran tersebut selama dua tahun hingga 2023.
Otoritas F1 lewat pernyataan resmi singkatnya menyebut pembatasan perjalanan internasional yang diterapkan di Kanada menyebabkan mustahil bagi siapa saja yang terlibat di balapan untuk memasuki negara tersebut tanpa menjalani karantina 14 hari.
Baca juga: F1 akan perkenalkan format Sprint Qualifying di tiga Grand Prix musim ini
Sebagai gantinya, Turki akan menjadi tuan rumah balapan ketujuh di kalender itu pada 11-13 Juni, satu pekan setelah Grand Prix Azerbaijan.
"Saya ingin berterima kasih kepada promotor dan otoritas Kanada atas segala upaya mereka pada beberapa pekan terakhir tapi situasi perjalanan membuat rencana kami mustahil," kata CEO F1 Stefano Domenicali.
"Saya juga ingin berterima kasih kepada promotor dan otoritas di Turki atas kesediaan mereka menggelar balapan Formula 1."
Baca juga: GP Jepang tetap di Suzuka untuk tiga tahun ke depan
Keputusan tersebut mengakhiri ketidakjelasan selama beberapa pekan belakangan apakah ratusan staf yang harus terbang dari luar negeri bisa menggelar balapan di Kanada.
Otoritas Quebec dan Kanada sempat membahas kemungkinan menggelar balapan tanpa penonton atau memberi dispensasi karantina.
Setelah rutin digelar sejak 2005-2011, GP Turki di Istanbul Park, tahun lalu juga masuk kembali ke kalender dan menyaksikan Lewis Hamilton mengunci gelar juara dunia ketujuh kali dalam kariernya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021