Pencatatan Penduduk 2021 secara Nasional oleh BKKBN Pusat baru saja dicanangkan 1 April hingga 31 Mei 2021.

Hanya saja dalam menjalankan tugasnya sejumlah Kader Pendata ada mengalami sejumlah kendala. Yakni faktor cuaca dan letak geografis.

"Cuaca seperti hujan dan jarak rumah penduduk yang berjauhan menjadi penyebab sejumlah kader pendata mundur," kata Kadis PPKB Tapsel Ibrahim Lubis. 

Baca juga: Polres Tapsel berikan rasa aman bagi umat kristiani yang sedang ibadah Jumat Agung

Ibrahim, mengungkapkan itu kepada ANTARA melalui Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan Dinas PPKB Tapsel, Tety Mahrani, Sabtu, (3/4) tanpa merinci seberapa banyak kader yang mundur. 

"Hanya saja bagi kader mundur langsung di backup PLKS - PPKBD (Penyuluh Lapangan KB Kecamatan dan Desa) sehingga pendataan tidak terganggu," terangnya. 

Ia menjelaskan dari 80.189 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar di 212 Desa dan 36 Kelurahan di 15 Kecamatan se Tapsel ada sejumlah KK yang berdiam di Pengunungan bahkan sulit dilalui kendaraan.

"Seperti di Wilayah Kecamatan Angkola Sangkunur sejumlah warganya di pegunungan jauh dari jangkauan dan susah dilalui kendaraan, kemudian di Kecamatan Aek Bilah dan Kecamatan SD. Hole dan lainnya," sebutnya.

Dijelaskan, kader dalam melakukan mendata memakai dua metode yakni metode PAPI (Paper and Pencil Personal Interview) dan CAPI (Computer Assisted Personal Interview Smartphone) 

"Artinya metode PAPI melaporkan hasil yang di data secara manual sedang CAPI menggunakan Android oleh kader pendataan yang sebelumnya berjumlah 728 orang dengan asumsi seorang kader mencacah 120 KK dengan lebih 300 ribu jiwa penduduk Tapsel," jelasnya. 

Dikatakan, pendataan untuk para kepala  Wilayah mulai dari tingkat Kabupaten (Bupati), Kecamatan (Camat), Desa (Kepala Desa), Kelurahan (Lurah) beserta sekretarisnya sudah selesai didata pada hari pertama 1 April 2021.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021