Pemerintah Kota Sabang menyatakan masih menunggu izin dari pemerintah pusat untuk membuka kembali wilayah pulau paling barat Indonesia itu untuk kembali menjadi tempat bersandar kapal pesiar.
“Terkait kapal pesiar yang masuk ke Sabang, kita mengacu pada SOP (Standar Operasional Prosedur) pemerintah pusat, kalau pusat izinkan maka kita buka,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemko Sabang Kamaruddin di Banda Aceh, Jumat.
Penanggulangan COVID-19 saat ini harus juga mempertimbangkan pemulihan ekonomi masyarakat. Saat awal pandemi, Pemko sempat memperketat setiap orang yang masuk ke Sabang guna mengantisipasi lonjakan kasus virus corona.
Perizinan mulai dari memberlakukan syarat wajib memiliki surat kesehatan bebas COVID-19 bagi setiap orang yang ingin ke Sabang, hingga melarang sementara waktu kapal pesiar bersandar di daerah Pulau Weh itu.
“Dengan kebijakan itu, alhamdulillah angka COVID sudah bisa ditekan, yang sekarang di Sabang sekarang nol kasus. Sejak Oktober 2020 tidak ada lagi penambahan kasus COVID di Sabang,” katanya.
Kamaruddin menyebutkan meski pandemi belum berakhir, tetapi pemerintah kota tetap berinovasi agar penanggulangan COVID-19 terus jalan, dan pemulihan ekonomi dapat tercipta dengan baik.
Saat ini, dia memastikan bahwa Sabang tempat yang aman untuk dikunjungi wisatawan. Bahkan untuk jalur darat, sejak November 2020 Pemko telah mengizinkan wisatawan berkunjung ke Sabang, baik lokal maupun mancanegara tanpa persyaratan apapun.
“Kita sudah tidak tutup lagi baik untuk turis lokal maupun turis asing, tetapi yang penting mereka ikuti pencegahan COVD, protokol kesehatan dan segala macam,” katanya.
Oleh sebab itu, dia juga berharap agar Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan bebas Sabang (BPKS) yang secara teknis menangani setiap kedatangan kapal pesiar agar berupaya ke Pemerintah Aceh, Satgas COVID-19 hingga pusat sehingga Sabang dapat kembali dibuka untuk persandaran kapal pesiar.
“Tentu (kapal pesiar) juga mengikuti prokes yang sangat ketat. Kalau patuh dan disiplin (prokes) silahkan datang ke Sabang. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi akan berangsur meningkat,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPKS Isknadar Zulkarnain mengatakan direncanakan terdapat belasan kapal pesiar yang akan menyambangi Pulau Weh Sabang selama 2021. Namun pihaknya masih harus berkoordinasi dengan Pemko Sabang terkait dengan regulasi izin masuk.
“Rencananya untuk tahun 2021 ada 12 sampai 14 kapal pesiar, tapi kalau izin masuk atau tidak ke Sabang itu tergantung dari surat dari walikota,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
“Terkait kapal pesiar yang masuk ke Sabang, kita mengacu pada SOP (Standar Operasional Prosedur) pemerintah pusat, kalau pusat izinkan maka kita buka,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemko Sabang Kamaruddin di Banda Aceh, Jumat.
Penanggulangan COVID-19 saat ini harus juga mempertimbangkan pemulihan ekonomi masyarakat. Saat awal pandemi, Pemko sempat memperketat setiap orang yang masuk ke Sabang guna mengantisipasi lonjakan kasus virus corona.
Perizinan mulai dari memberlakukan syarat wajib memiliki surat kesehatan bebas COVID-19 bagi setiap orang yang ingin ke Sabang, hingga melarang sementara waktu kapal pesiar bersandar di daerah Pulau Weh itu.
“Dengan kebijakan itu, alhamdulillah angka COVID sudah bisa ditekan, yang sekarang di Sabang sekarang nol kasus. Sejak Oktober 2020 tidak ada lagi penambahan kasus COVID di Sabang,” katanya.
Kamaruddin menyebutkan meski pandemi belum berakhir, tetapi pemerintah kota tetap berinovasi agar penanggulangan COVID-19 terus jalan, dan pemulihan ekonomi dapat tercipta dengan baik.
Saat ini, dia memastikan bahwa Sabang tempat yang aman untuk dikunjungi wisatawan. Bahkan untuk jalur darat, sejak November 2020 Pemko telah mengizinkan wisatawan berkunjung ke Sabang, baik lokal maupun mancanegara tanpa persyaratan apapun.
“Kita sudah tidak tutup lagi baik untuk turis lokal maupun turis asing, tetapi yang penting mereka ikuti pencegahan COVD, protokol kesehatan dan segala macam,” katanya.
Oleh sebab itu, dia juga berharap agar Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan bebas Sabang (BPKS) yang secara teknis menangani setiap kedatangan kapal pesiar agar berupaya ke Pemerintah Aceh, Satgas COVID-19 hingga pusat sehingga Sabang dapat kembali dibuka untuk persandaran kapal pesiar.
“Tentu (kapal pesiar) juga mengikuti prokes yang sangat ketat. Kalau patuh dan disiplin (prokes) silahkan datang ke Sabang. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi akan berangsur meningkat,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPKS Isknadar Zulkarnain mengatakan direncanakan terdapat belasan kapal pesiar yang akan menyambangi Pulau Weh Sabang selama 2021. Namun pihaknya masih harus berkoordinasi dengan Pemko Sabang terkait dengan regulasi izin masuk.
“Rencananya untuk tahun 2021 ada 12 sampai 14 kapal pesiar, tapi kalau izin masuk atau tidak ke Sabang itu tergantung dari surat dari walikota,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021