Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) mendorong Wali Kota an Wakil Wali Kota Medan yang baru dilantik, Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman untuk memperhatikan dan meningkatkan kualitas perlindungan terhadap anak dan perempuan.

Ketua Badan Pembina YPI, Dr Edy Ikhsan di Medan, Sabtu, mengatakan data Komnas Perlindungan Anak menyebutkan bahwa Kota Medan peringkat pertama dalam kasus kekerasan terhadap anak, dari 33 kabupaten/kota di Sumut dan masuk zona merah darurat kekerasan terhadap anak. Data itu mulai Januari-Juli 2020, belum termasuk kasus yang terjadi selama pandemi COVID-19.



”YPI sangat prihatin dengan kasus-kasus kekerasan seksual, eksploitasi dan tindakan salah lainnya yang menimpa anak-anak. Ini karena usia anak sangat mudah dibujuk dan dirayu, situasi dimana anak sedang dalam masa pubertas. Anak menjadi sangat rentan karena pengaruh teman sebaya, lingkungan, teman dekatnya maupun melalui perkenalan di dunia maya," kata Edy.

Edy Ikhsan berharap Pemkot Medan dapat mengembangkan mekanisme pencegahan dan penanganan kasus-kasus anak serta model-model program yang ramah anak.

"Tentu tetap mempertimbangkan potensi lingkungan masing-masing. Hal ini sebagai upaya preventif agar kasus-kasus anak bisa ditekan semaksimal mungkin," katanya.

Menurut Edy, model program yang mendesak dikembangkan, seperti Puskesmas ramah anak, sekolah ramah anak, madrasah ramah anak, pesantren ramah anak, kelurahan ramah anak, RT/RW ramah anak, masjid ramah anak, gereja ramah anak, dan lainnya

Dengan harapan, tumbuh kembang anak berjalan optimal dan kerentanan munculnya kasus pelanggaran anak bisa dicegah sedini mungkin.

Edy menekankan saat ini merupakan era inovasi. Daerah yang miskin gagasan dan inovasi akan tertinggal. Karena itu, inovasi layanan publik ramah anak merupakan keniscayaan.

"Kembangkan layanan-layanan publik yang terkait dengan anak. Selain itu, kembangkan budaya lokal yang positif untuk pengembangan karakter anak. Ini upaya baik agar budaya ramah anak dapat menginspirasi generasi," tuturnya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021