Dokter spesialis gigi dari Semen Padang Hospital Dr. drg. Dewi Elianora MDSc Sp. KGA mengingatkan para orang tua untuk memperhatikan kesehatan gigi anak karena kondisi gigi mempengaruhi tumbuh kembang anak.
"Seringkali ada pertanyaan, pentingkah melakukan perawatan gigi pada anak, padahal mereka masih kecil? Jawabannya iya, karena kesehatan gigi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak," kata dia di Padang, Kamis (11/2).
Ia mengatakan, anak yang sakit gigi biasanya tidak mau makan sehingga pemenuhan kebutuhan gizinya akan terganggu dan berat badannya bisa turun.
Baca juga: Malaysia gratiskan vaksin untuk WNA
"Selain itu, kualitas hidup anak juga akan terganggu seperti sering tidak bisa masuk sekolah, belajar terganggu, dan berdampak juga terhadap psikologis anak," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia menyarankan orang tua memeriksakan kondisi gigi dan mulut anak sejak usia dini, saat gigi susu sudah ada yang tumbuh.
"Paling telat pemeriksaan gigi dan mulut anak dilakukan pada usia 1 tahun,” ujarnya.
Dia menganjurkan orang tua rutin membawa anak ke dokter gigi tiga sampai enam bulan sekali untuk berkonsultasi dan memeriksakan kesehatan gigi.
Pemeriksaan rutin antara lain diperlukan untuk mengecek kondisi gigi dan rongga mulut dan mendeteksi lubang pada gigi.
"Manfaat dari dilakukannya pemeriksaan rutin supaya tumbuh kembang gigi dan rahang anak baik," kata Dewi.
Ia menjelaskan bahwa dari segi anatomi dan morfologi, gigi anak berbeda dengan gigi orang dewasa. Gigi anak lebih kecil jika dibandingkan dengan gigi orang dewasa sehingga penanganannya sedikit lebih sulit.
Guna mengatasi ketakutan anak menjalani pemeriksaan gigi, ia mengatakan, perlu komunikasi yang baik antara dokter gigi, orang tua, dan anak.
"Dituntut manajemen perilaku yang bagus, supaya anak menjadi kooperatif pada saat dilakukan pemeriksaan gigi dan mulutnya. Perlu kerja sama yang baik antara dokter gigi, anak, dan orang tua," ujarnya.
Ia menjelaskan pula bahwa masalah kesehatan gigi pada anak umumnya hampir sama dengan orang dewasa.
Masalah gigi dan mulut yang paling sering dijumpai pada anak, menurut dia, antara lain gigi berlubang, gusi bengkak dan berdarah, gigi keropos, gigi tinggal sisa akar karena minum susu botol, serta gigi yang tumbuh tidak pada tempatnya akibat pencabutan yang dilakukan sebelum waktunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Seringkali ada pertanyaan, pentingkah melakukan perawatan gigi pada anak, padahal mereka masih kecil? Jawabannya iya, karena kesehatan gigi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak," kata dia di Padang, Kamis (11/2).
Ia mengatakan, anak yang sakit gigi biasanya tidak mau makan sehingga pemenuhan kebutuhan gizinya akan terganggu dan berat badannya bisa turun.
Baca juga: Malaysia gratiskan vaksin untuk WNA
"Selain itu, kualitas hidup anak juga akan terganggu seperti sering tidak bisa masuk sekolah, belajar terganggu, dan berdampak juga terhadap psikologis anak," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia menyarankan orang tua memeriksakan kondisi gigi dan mulut anak sejak usia dini, saat gigi susu sudah ada yang tumbuh.
"Paling telat pemeriksaan gigi dan mulut anak dilakukan pada usia 1 tahun,” ujarnya.
Dia menganjurkan orang tua rutin membawa anak ke dokter gigi tiga sampai enam bulan sekali untuk berkonsultasi dan memeriksakan kesehatan gigi.
Pemeriksaan rutin antara lain diperlukan untuk mengecek kondisi gigi dan rongga mulut dan mendeteksi lubang pada gigi.
"Manfaat dari dilakukannya pemeriksaan rutin supaya tumbuh kembang gigi dan rahang anak baik," kata Dewi.
Ia menjelaskan bahwa dari segi anatomi dan morfologi, gigi anak berbeda dengan gigi orang dewasa. Gigi anak lebih kecil jika dibandingkan dengan gigi orang dewasa sehingga penanganannya sedikit lebih sulit.
Guna mengatasi ketakutan anak menjalani pemeriksaan gigi, ia mengatakan, perlu komunikasi yang baik antara dokter gigi, orang tua, dan anak.
"Dituntut manajemen perilaku yang bagus, supaya anak menjadi kooperatif pada saat dilakukan pemeriksaan gigi dan mulutnya. Perlu kerja sama yang baik antara dokter gigi, anak, dan orang tua," ujarnya.
Ia menjelaskan pula bahwa masalah kesehatan gigi pada anak umumnya hampir sama dengan orang dewasa.
Masalah gigi dan mulut yang paling sering dijumpai pada anak, menurut dia, antara lain gigi berlubang, gusi bengkak dan berdarah, gigi keropos, gigi tinggal sisa akar karena minum susu botol, serta gigi yang tumbuh tidak pada tempatnya akibat pencabutan yang dilakukan sebelum waktunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021